Liputan6.com, Milan - Striker AC Milan, Gonzalo Higuain, sadar bahwa tindakan yang dia lakukan pada laga kontra Juventus adalah hal yang salah. Ia meminta maaf karena dia terbawa emosi dan akhirnya mendapatkan kartu merah.
AC Milan menjamu Juventus di San Siro pada giornata ke-12 Serie A musim 2018/19, Senin (12/11) dini hari WIB. Milan menyerah dengan skor 2-0 lewat gol yang dicetak oleh Mario Mandzukic menit ke-8 dan Cristiano Ronaldo menit ke-81.
Baca Juga
Advertisement
Dua menit setelah Ronaldo mencetak gol, ulah yang tidak terpuji dilakukan oleh Higuain. Pemain asal Argentina tersebut mendapatkan kartu merah usai melakukan protes keras di muda wasit Paolo Mazzoleni, yang sebelumnya memberi kartu kuning.
Higuain mengakui jika dia berada dalam situasi yang emosional ketika mendapat kartu kuning. Higuain menyebut dirinya bukan robot yang bisa menahan emosi pada laga panas melawan Juve, mantan klubnya. Higuain pun meminta maaf atas hal tersebut.
Minta Maaf, Bukan Robot
Tindakan yang dilakukan oleh Gonzalo Higuain tentu sangat merugikan Milan. Sebab, dia akan absen pada laga Milan pekan depan. Bahkan, dia juga terancam mendapatkan sanksi tambahan dan bakal absen lebih lama lagi. Karena itu, dia pun meminta maaf.
"Saya harus meminta maaf kepada rekan satu tim, pelatih, fans dan wasit. Saya bereaksi seperti itu, harusnya tidak saya lakukan, jadi saya minta maaf pada rekan-rekan, pelatih dan fans," ucap Higuain dikutip dari Sky Sports Italia.
"Itu adalah kartu kuning, keputusan yang tepat, saya minta maaf atas reaksinya dan saya bertanggung jawab."
"Ketika Anda bermain melawan mantan klub, jelas itu akan terasa berbeda. Saya bertanggung jawab, saya tahu hal seperti itu tidak boleh terjadi. Tapi, pada saat itu kami kalah dan kami bukan robot. Kami manusia, kami punya emosi," tandasnya.
Gonzalo Higuain menyadari bahwa apa yang dia lakukan adalah tindakan yang salah. Karena itu, dia berharap apa yang dia lakukan tidak di contoh oleh mereka yang melihatnya. Higuain pun berjanji akan mengontrol emosinya pada laga selanjutnya.
"Saya tahu itu bukan contoh yang bagus untuk anak-anak, tapi kami bukan robot. Reaksi saya salah. Dalam kasus saya, seperti yang dikatakan pelatih, saya mengambil hati terlalu banyak. Ke depan saya harus kontrol emosi dan lebih tenang," tutupnya.
Sumber: bola.net
Saksikan video menarik di bawah ini:
Advertisement