Liputan6.com, Moskow - Miliarder, investor, dan ahli fisika keturunan Rusia Yuri Milner memprakarsai misi luar angkasa untuk mencari kehidupan alien dengan dana swasta. Dana sebanyak USD 200 juta atau setara Rp 2,9 triliun (USD 1 = Rp 14.815) diinvestasikannya untuk dua program luar angkasa lewat Breakthrough Initiative yang ia dirikan.
Dana USD 200 juta itu dibagi dua, USD 100 juta (Rp 1,4 triliun) untuk proyek Breakthrough Listen yang bertujuan menanti "ping" dari alien, dan USD 100 juta lagi untuk proyek Breakthrough Starshot yang membangun sebuah pesawat luar angkasa kecil bertenaga laser, demikian lansiran Space.
Baca Juga
Advertisement
Dana sebesar USD 22 juta (Rp 325 miliar) juga dihadiahkan lewat Breakthrough Prize kepada para peneliti berprestasi di bidang fisika, matematika, dan sains kehidupan.
Milner yang memiliki kewarganegaraan Israel dan Rusia berharap agar proyeknya bisa membantu proyek pihak pemerintah lewat usaha swasta yang ia lakukan.
"Kami berpikir, dari dalam yayasan kami, apakah ada cara untuk membantu pemerintah (di proyek luar angkasa) dengan dana swasta?" demikian penuturan Milner.
Misi luar angkasa Breakthrough Initative tertarik untuk menelusuri Europa (bulan Jupiter) dan Enceladus (satelit Saturnus) yang memiliki cairan di bawah permukaan es mereka. Planet Venus juga dijadikan pilihan.
Tiga pilihan itu dianggap lebih menjanjikan ketimbang Mars, padahal miliarder lain seperti Elon Musk mengincar planet tetangga itu.
"Pada planet Mars, kamu harus menembus ke bawah tanah, bermeter-meter, bahkan bisa saja lusinan meter, agar bisa menemukan sesuatu yang berpotensi menarik," ujar sang miliarder.
Menurut Forbes, kekayaan Miller ditaksir mencapai USD 3,7 miliar (Rp 54,8 triliun). Ia sukses bergerak di bidang investasi teknologi dan memiliki saham di perusahaan raksasa seperti Facebook dan Alibaba.