Liputan6.com, Raipur - Puluhan ribu polisi bersenjata ditugaskan bersiaga di negara bagian (setara provinsi) Chhattisgarh, Senin 12 November, karena negara India yang kerap dilanda kekerasan itu tengah menggelar pemungutan suara.
Gerilyawan Maois telah melepaskan serangkaian serangan mematikan menjelang pemungutan suara di salah satu negara termiskin di India itu, menewaskan 13 orang dalam beberapa pekan terakhir.
Beberapa jam sebelum pemungutan suara dimulai, sebagaimana dikutip dari The Straits Times pada Senin (12/11/2108), para pemberontak meledakkan sebuah bom rakitan di distrik Kanker pada hari Minggu, menewaskan seorang polisi India.
Baca Juga
Advertisement
Kelompok etnis Maois, yang mengklaim tengah memperjuangkan hak-hak suku setempat dan petani miskin, memasang poster di seluruh negara bagian, mendesak para pemilih untuk memboikot pemilu.
Pemungutan suara --satu dari lima pemilu negara bagian terkini di India menjelang pemilihan perdana menteri 2019-- terhuyung karena kekerasan yang menyasar putaran kedua pada 20 November nanti.
"Sekitar 100.000 personel keamanan, termasuk pasukan paramiliter pusat, telah dikerahkan untuk memastikan pemungutan suara secara damai pada tahap pertama," kata D.M Awasthi, perwira polisi senior setempat.
"Petugas pemilu diterbangkan ke daerah-daerah yang paling tidak stabil, di mana ranjau darat yang ditanam oleh Maois merupakan ancaman umum," lanjutnya.
Saat ini, negara bagian tersebut telah diperintah oleh Partai Nasional Bharatiya Janata Bhagawan (BJP), yang digerakkan oleh pengaruh besar Perdana Menteri Narendra Modi selama 15 tahun terakhir.
Di tingkat lokal, Gubernur Raman Singh dikabarkan tengah mencari masa jabatan keempat, dan menyalahkan para pemberontak karena menghambat proyek-proyek pembangunan di negara bagian itu, yang dihuni sekitar 25 juta orang penduduk.
Simak video pilihan berikut:
Aktif di Negara Bagian Miskin India
Kelompok Maois diyakini hadir di lebih dari sepuluh negara bagian di seluruh India.
Tetapi pegerakan mereka paling aktif terlihat di bagian terpencil Chhattisgarh, Odisha, Bihar, Jharkhand dan Maharashtra. Kelima negara bagian itu dihuni oleh banyak penduduk yang tetap terperosok dalam kemiskinan, dan sulit memiliki akses ke layanan dasar sosial.
Pemberontakan kelompok sayap kiri itu dimulai di negara bagian Bengal Barat lima dekade lalu, ketika petani petani bangkit melawan tuan tanah feodal. Sekitar 10.000 orang telah tewas sejak itu.
Strategi militer kaum Maois, yang juga dikenal sebagai Naxal, secara luas didasarkan pada gaya pemimpin revolusioner China, Mao Zedong.
Advertisement