4 Tanda Demokrat Setengah Hati Dukung Prabowo-Sandi

Di tengah jalan, SBY menyadari hanya partai Gerindra lah yang diuntungkan pada Pemilu 2019 kali ini.

oleh Nila Chrisna Yulika diperbarui 13 Nov 2018, 08:47 WIB
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) saat membuka Pembekalan Caleg Partai Demokrat di Jakarta, Sabtu (10/11). SBY mengajak seluruh komponen bangsa dan para elite politik untuk mencegah politik identitas. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Partai Demokrat secara resmi mendukung pasangan Prabowo-Sandiaga Uno di Pilpres 2019. Dukungan ini ditandatangani Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono meski negosiasi berlangsung alot.

Namun di tengah jalan, SBY menyadari hanya Partai Gerindra lah yang diuntungkan pada Pemilu 2019 kali ini. Karena partai itu mengusung ketua umumnya sendiri Prabowo Subianto sebagai calon presiden. Bahkan calon wakilnya, Sandiaga Uno juga berasal dari Gerindra.

Sementara elektabilitas Prabowo-Sandiaga yang diperjuangkan partai pengusung membawa limpahan suara bagi Gerindra dalam pemilu legislatif.

"Pemilu 2019 ini dilaksanakan secara serentak, pilpres bersamaan dengan pileg. Survei membuktikan saat ini partai politik yang punya capres sangat diuntungkan," ujar SBY.

Beberapa pihak menilai Demokrat tak serius mendukung Prabowo-Sandiaga. Benarkan Demokrat hanya setengah hati mendukung Prabowo-Sandi? Berikut faktanya:

Saksikan video pilihan di bawah ini:


1. Bebaskan kader untuk memilih Jokowi-Ma'ruf

Ketua Komisi Pemenangan Pemilu DPP Partai Demokrat, Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas menyampaikan partainya sangat demokratis dan tak mempersoalkan jika kepala daerah yang diusung partainya justru memilih capres-cawapres berbeda dari yang diusung partai pada Pilpres 2019.

Menurut Ibas, apa yang dilakukan kepala daerah itu hanya persoalan pilihan personal di bilik suara. Kader atau simpatisan Gerindra maupun PDIP sebagai partai yang kadernya sebagai capres juga belum tentu memilih pasangan yang diusung partainya.

"Apakah partai PDIP dan Gerindra seratus persen kadernya atau simpatisannya juga akan mendukung hal yang sama? Belum tentu. Kembali ke masing-masing pribadi kan, datang ke bilik," jelas dia di Hotel Sultan, Jakarta Selatan, Minggu, 11 November 2018.

Dia menjelaskan, survei internal partainya menyatakan bahwa mayoritas kader akan memilih Prabowo-Sandi. Tapi ada juga yang memilih Jokowi karena faktor wilayah dan kultural. Bagi kadernya yang memilih Jokowi-Ma'ruf, pihaknya tak akan memberi sanksi.

"Sekarang kita tidak bisa memberikan punishment (hukuman). Kita hanya bisa menyerukan, tapi kalau memberikan punishment tidak bisa," jelas dia.


2. Kader Demokrat Lebih Banyak Dukung Jokowi-Ma'ruf

Menurut survei internal TKN Jokowi-Ma'ruf, kader Demokrat lebih banyak memilih pasangan Jokowi-Ma'ruf ketimbang Prabowo-Sandiaga. Hal itu juga terjadi di kalangan tokoh Demokrat.

Dia mencontohkan, tokoh Demokrat seperti Soekarwo dan Gubernur Papua Lukas Enembe yang mendukung Jokowi. Bahkan, orang sekaliber Deddy Mizwar menjadi Juru Bicara Jokowi-Ma'ruf.

"Data yang kami miliki kecenderungan pemilih Partai Demokrat lebih banyak memilih Jokowi-Ma'ruf," ucap Juru Bicara Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, Ace Hasan Syadzily.


3. Membiarkan Andi Arief Kritik Prabowo

Wasekjen Partai Demokrat Andi Arief kerap melontarkan kritik ke calon presiden (capres) nomor urut 02 Prabowo Subianto. Misalnya, Andi menilai Prabowo lebih malas dalam hal menyapa warga dibanding calon wakil presidennya (cawapres) Sandiaga Salahuddin Uno.

Menanggapi hal itu, Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Syarief Hasan membela Andi. Menurut dia, kadang kritikan Andi Arief ada benarnya.

"Banyak hal dia betul gitu, loh," kata Syarief.

Menurut dia, Andi hanya mengingatkan Prabowo untuk lebih sering lagi turun dan menyapa masyarakat. Dia juga meminta kritikan ini tak lagi diperpanjang.

"Mengingatkan. Belum maksimal. Ya terang saja belum maksimal, emang harus begitu kalau baru start, dia tidak perlu maksimal dulu, kan ini enam bulan, tujuh bulan kan," ungkap Syarief.


4. Konsentrasi Menangkan Diri Sendiri

Sampai saat ini Partai Demokrat belum berencana turun berkampanye dengan Prabowo-Sandi untuk mendongkrak suara partainya pada Pemilu Legislatif. Saat ini para caleg Demokrat tengah berkonsentrasi bagaimana memenangkan Pileg 2019.

"Urusan Pilpres ada waktunya. Yang jelas secara langsung Partai Demokrat mendukung pasangan Pak Prabowo dan Sandi. Apakah kita langsung terjun ke masyarakat? Ada yang melalui kegiatan di lapangan. Tapi tidak sedikit caleg-caleg Demokrat juga berkonsentrasi untuk memenangi dirinya masing-masing," jelas Ketua Komisi Pemenangan Pemilu DPP Partai Demokrat, Edhie Baskoro Yudhoyono, di Hotel Sultan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya