Bandung Dilanda Cuaca Ekstrem, Ini Kata BMKG

BMKG Bandung memberikan informasi cuaca ekstrem berdasarkan pantauan dan analisis dari dinamika atmosfer terbaru.

oleh Huyogo Simbolon diperbarui 13 Nov 2018, 13:30 WIB
Ilustrasi Hujan (iStockphoto)

Liputan6.com, Bandung Wilayah Bandung dan sekitarnya saat ini sedang berada di musim hujan. Musim hujan dimulai sejak akhir Oktober 2018 hingga pertengahan Mei 2019, sedangkan curah hujan tinggi berpotensi terjadi pada November dan Maret.

Menurut Kepala Stasiun Geofisika Bandung Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Tony Agus Wijaya, BMKG memberikan informasi cuaca ektrem berdasarkan pantauan dan analisis dari dinamika atmosfer terbaru.

Jika berdasarkan pantauan teridentifikasi akan terjadi cuaca ekstrem yang dapat mengakibatkan bencana hidrometeorologi.

"Pada akhir pekan kemarin curah hujan di Bandung Raya memang cukup ekstrem," tutur Tony kepada Liputan6.com, Selasa (13/11/2018).

Berdasarkan pantauan BMKG per Minggu (11/11/2018) kemarin, jumlah curah hujan yang tercatat di Bandung dan sekitarnya sebagai berikut:

Sukajadi (Kota Bandung): 53,7 mm, Baleendah (Kabupaten Bandung): 72,5 mm, Padalarang (Kabupaten Bandung Barat): 43,5 mm, Lengkong (Kota Bandung): 34,0 mm, dan Cileunyi (Kabupaten Bandung): 17,5 mm.

Hujan kategori ekstrem, yaitu jika dalam satu hari lebih dari 50 mm, atau dalam satu jam, lebih dari 20 mm.

Tony memprediksi cuaca ekstrem masih berpotensi terjadi hingga pekan depan. "Masih ada potensi hujan lebat karena sekarang masih di bulan November," ujarnya.


Imbauan Tim SAR

Sementara itu, juru bicara Kantor pencarian dan pertolongan (SAR) Bandung Joshua Banjarnahor mengimbau kepada masyarakat untuk mempersiapkan diri menghadapi kemungkinan terjadinya banjir dan longsor. Apalagi beberapa daerah yang kerap menjadi langganan banjir dan longsor setiap musim hujan tiba.

"Mengantisipasi risiko banjir dan tanah longsor, Kepala Kantor SAR Bandung mengimbau kepada masyarakat untuk menyiapkan kesiapannya dalam menghadapi banjir khusunya wilayah yang sering terdampak banjir, Pagarsih, Andir, Dayeuhkolot, Cimahi, Pasteur dan lainnya. Serta tanah longsor seperti Cililin, Garut, Parompong, dan lainnya," kata Joshua.

Selain banjir dan longsor, Joshua juga mengimbau masyarakat untuk mewaspadai pohon tumbang saat hujan.

Ia mengatakan, Basarnas Jawa Barat akan menyiagakan pasukan untuk penanganan pohon tumbang, banjir, dan longsor agar proses pertolongan dilaksanakan secara cepat dan tepat.

"Bilamana ada masyarakat yang membutuhkan pertolongan dapat menghubungi 0227780437, kami akan layani 24 jam dan bebas biaya," kata Joshua menambahkan.

 

Simak juga video pilihan berikut ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya