Liputan6.com, Jakarta Tubuh membakar 10 persen lebih banyak kalori pada saat kita beristirahat di sore hari. Dengan kata lain, ketika kita memilih untuk tidur sebentar saja di waktu-waktu tersebut, metabolisme di dalam tubuh tetap bekerja dengan maksimal.
Advertisement
Penelitian terkait hal ini sudah diterbitkan ke dalam Current Biology. Temuan ini sekaligus memperkuat mengenai peran penting ritme sirkadian, proses biologis yang menunjukkan osilasi endogen dan berulang setiap sekitar 24 jam, dalam mengatur metabolisme. Mereka juga menjelaskan mengapa mereka yang memiliki jadwal tidur tidak teratur karena bekerja shift malam atau faktor lain lebih mungkin untuk menambah berat badan.
Untuk mengevaluasi perubahan dalam metabolisme sepanjang hari tanpa efek tingkat aktivitas, kebiasaan diet, dan pola tidur, para peneliti mempelajari tujuh peserta selama lebih dari sebulan di laboratorium yang tidak memiliki jendela atau jam. Peserta tidak memiliki akses ke ponsel atau internet, dan mereka diberi jadwal kapan mereka dapat tidur, bangun, dan makan.
Jadwal Tidur
Setiap malam, para peserta tidur empat jam lebih lambat dari malam sebelumnya. Ini menirukan apa yang akan dialami seseorang ketika bepergian ke barat melintasi seluruh dunia dalam seminggu.
"Karena mereka melakukan hal yang sama dengan memutarkan bola dunia setiap minggu, jam internal tubuh mereka tidak bisa mengikuti," kata penulis Jeanne Duffy, dari bagian Gangguan Tidur dan Sirkadian di Brigham dan Rumah Sakit Wanita di Boston dikutip dari Health pada Selasa, 13 November 2018.
Itu diserahkan ke tubuh untuk menjaga waktu sendiri tanpa bergantung pada isyarat dari dunia luar. "Ini memungkinkan kami untuk mengukur tingkat metabolisme pada semua waktu biologis yang berbeda setiap hari."
Advertisement
Tidur Juga Bakar Kalori
Para peneliti menemukan bahwa para peserta membakar kalori istirahat paling sedikit di akhir malam, ketika orang mengalami penurunan suhu tubuh mereka. Pengeluaran energi paling tinggi sekitar 12 jam kemudian, pada siang dan malam.
Penelitian itu sendiri kecil, tetapi hasilnya membantu menjelaskan bagaimana ritme sirkadian mempengaruhi metabolisme. Ke depannya, para peneliti menyarankan bahwa studi masa depan memeriksa apakah perubahan dalam tingkat metabolisme istirahat ini berkontribusi terhadap kenaikan berat badan di antara orang-orang yang tidak menjaga jadwal tidur normal.
Hingga saat itu, siapa pun yang mencoba menurunkan berat badan harus mempertahankan jadwal tidur normal, yang penting untuk kesehatan secara keseluruhan.
Reporter: Adnan Dika