Sri Mulyani: Aset Penting Satu Negara Adalah Manusia

Pemerintah mengalokasikan 20 persen anggaran tahun ini untuk meningkatkan kualitas SDM melalui pendidikan.

oleh Merdeka.com diperbarui 13 Nov 2018, 15:11 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani memberi paparan dalam rapat kerja dengan Badan Anggaran (Banggar) DPR di Gedung Nusantara II DPR, Kamis (31/5). Rapat terkait penyampaian kerangka ekonomi makro dan pokok kebijakan dalam RAPBN 2019. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan, peranan sumber daya manusia (SDM) sangat penting bagi pembangunan ekonomi Indonesia. Pemerintah pun mengalokasikan 20 persen anggaran tahun ini untuk meningkatkan kualitas SDM melalui pendidikan.

"Aset yang paling penting dari negara adalah manusia. Dan kualitas manusia harus jadi pusat perhatian kita. Untuk Indonesia sesudah reformasi, kita punya komitmen 20 persen anggaran negara kita untuk pendidikan. Artinya, tahun ini kita habiskan Rp 440 triliun untuk pendidikan saja," ujar Sri Mulyani di Jakarta, Selasa (13/11/2018).

Dia mengatakan, sebagian dari dana tersebut dipakai untuk dana abadi pendidikan dalam bentuk pemberian beasiswa terhadap anak bangsa yang memiliki kemauan untuk menempuh pendidikan di universitas ternama luar negeri. Hingga 2018, pemerintah telah mengirimkan sebanyak 18.000 pelajar ke luar negeri.

"Sebagian dialokasikan untuk dana yang sifatnya dana abadi pendidikan. Yang dipakai untuk bayar beasiswa mahasiswa kita untuk bisa sekolah di universitas terbaik dunia. Sudah lebih dari 18.000 yang kita kirim, lebih dari 7.000 yang sudah selesai dan 9.000 yang on going," jelas dia.

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia tersebut menambahkan, pemerintah masih akan terus fokus membenahi kualitas SDM Indonesia. Presiden Jokowi sendiri meminta memperkuat pengelola pendidikan termasuk penelitian bagi universitas maupun institusi pemerintahan.

"Kita juga lakukan untuk institusi yang penting, karena kalau kualitas SDM di institusi tidak mengalami perkembangan yang cepat, maka mereka akan bisa jadi faktor penghalang kemajuan Indonesia. Oleh karena itu, institusi di Indonesia, baik pemda, Polri, dan sebagainya itu juga jadi target beasiswa kita selain universitas," ucap Sri Mulyani.

 

Reporter: Anggun P Situmorang

Sumber: Merdeka.com


Sri Mulyani: Pengangguran Capai 5,13 Persen, Terendah dalam 20 Tahun

Sri Mulyani pada rangkaian Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia 2018 di Bali. Dok: am2018bali.go.id

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memaparkan kondisi ekonomi terkini saat menjadi pembicara dalam penganugerahan Habibie Award periode XX.

Sri Mulyani mengatakan, saat ini ekonomi Indonesia tumbuh cukup baik di kisaran 5 persen. Pertumbuhan ekonomi ini juga diikuti dengan penurunan pengangguran hingga mencapai 5,13 persen, terendah dalam 20 tahun terakhir. 

"Tetap konsisten di atas 5 persen dengan inflasi terjaga di sekitar 3,5 persen, yoy baru 2,8 persen. Momentum pertumbuhan yang meningkat diharapkan terus meningkatkan kesempatan kerja, angka pengangguran menurun mencapai 5,13 persen," ujar dia di Le Meredien, Jakarta, Selasa (13/11/2018).

Dengan momentum pertumbuhan ekonomi yang meningkat, dia berharap kemiskinan dan kesenjangan menurun. Saat ini kemiskinan dan kesenjangan telah mencapai 9,28 persen. "Ini pertama kali kemiskinan Indonesia di bawah 10 persen sesudah kita mengalami kemerdekaan," kata Sri Mulyani. 

Sri Mulyani menambahkan, pemerintah akan terus meningkatkan pengelolaan keuangan negara. Baik dalam bentuk meningkatkan penerimaan negara dan mengalokasikan belanja anggaran untuk perbaikan dan penguatan Indonesia. 

"Saya ingin berikan update ini sebagai suatu konteks, karena kami yang bekerja mengelola keuangan negara terus berharap bisa mengumpulkan penerimaan perpajakan dan membelanjakannya untuk perbaikan dan penguatan Indonesia," ujar dia. 

 

Reporter: Anggun P.Situmorang

Sumber: Merdeka.com

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya