Disebut Mengerikan dan Angker, 5 Kapal Selam Ini Berhantu?

Kapal-kapal selam berikut ini dinilai menjadi yang paling seram karena terlihat angker.

oleh Afra Augesti diperbarui 13 Nov 2018, 21:00 WIB
Penampakan kapal selam Uni Soviet B-59 di perairan dekat Kuba. Insiden itu nyaris memicu Perang Dunia III (Public Domain/US Navy)

Liputan6.com, Pearl Harbor - Pada zaman dahulu kala, militer dari berbagai dunia telah melakukan pengarungan samudra selama bertahun-tahun. Selain kapal perang yang umumnya beroperasi di permukaan air, mereka juga menggunakan kapal selam ketika menjalankan misi tertentu.

Dibutuhkan jiwa pemberani untuk melakukan perjalanan menggunakan transportasi khusus tersebut, menyusuri bawah laut yang gelap, dikelilingi oleh tekanan yang bersifat menghancurkan. 

Di masa kini, kapal selam terus berkembang dan berinovasi menjadi lebih canggih dan modern. Sedangkan untuk kapal selam yang pernah digunakan selama perang, kini telah dimuseumkan.

Sebagian besar orang menilai, kapal selam tersebut tampak angker, menyeramkan dan bahkan terlihat seperti berhantu ketika masih aktif bergerak di dalam air.

Lalu, kapal selam apa saja yang diyakini menyimpan kisah misteri? Berikut 5 di antaranya, seperti dilansir dari List Verse, Selasa (13/11/2018).

 

Saksikan video pilihan berikut ini:


1. U-505 - Jerman

Kapal selam Jerman U-505 yang dibangun dan digunakan selama Perang Dunia II.

Setelah berlabuh selama 10 bulan di Lorient (kota pelabuhan di Prancis), kapal selam U-505 kembali berlayar untuk melaksanakan patroli kesepuluhnya di lautan Atlantik. U-505 berusaha menghancurkan stigma buruk tentangnya.

Pada 24 Oktober 1943, tidak lama setelah menyeberangi Teluk Biscay, U-505 terlihat oleh kapal penghancur Inggris di timur Azores (kepulauan gunung berapi yang terletak di tengah Samudra Atlantik dan merupakan wilayah otonomi Portugal).

Kapal selam milik pasukan Jerman itu dipaksa mundur, dengan diserang secara terus-menerus menggunakan bom yang dimuntahkan dari kapal penghancur Britania Raya.

Untuk menghindari serangan musuh, kapal yang pertama kali meluncur pada 24 Mei 1941 itu memutuskan untuk menyelam jauh. Ia pun harus bertahan dari bombardir yang berat dan panjang.

Di tengah-tengah serangan itu, Peter Zschech, sang kapten kapal, malah berupaya melakukan bunuh diri dengan menembak kepalanya di hadapan para awak di ruang kontrol.

Dalam sebuah laporan yang ditulis saat kejadian kala itu, seorang kru bernama Hans Goebler mencatat bahwa Zschech tidak tewas karena penembakan tersebut, melainkan karena ia dihabisi oleh seseorang dengan bantal.

Pelaku mulanya berniat ingin menghentikan usaha Zschech yang nekat bunuh diri, sebab dentuman pistol Zschech bisa memicu suara keras dan pasukan Inggris bisa mendeteksi keberadaan mereka dengan sonar.

Ketika seseorang meraih bantal dan meletakkannya di mulut Zschech, dua anggota awak lainnya membantu orang tersebut untuk membekap Zschech. Sampai pada akhirnya, nyawa Zschech melayang.

Komandan kedua, Paul Meyer, dengan cepat mengambil alih komando U-505 dan membawanya keluar dari serangan mematikan tersebut. Kapal pun bisa kembali ke Lorient dengan kerusakan minimal.

Sebagai imbasnya, Meyer tidak mendapat penghargaan apa-apa, meski telah menyelamatkan seluruh nyawa awak kapal. Namun ia "dibebaskan dari semua kesalahan" oleh Kriegsmarine (angkatan laut Nazi) atas insiden memalukan itu.


2. The Surcouf - Prancis

Kapal selam The Surcouf. (Wikimedia/Creative Commons)

Pada saat diluncurkan di Prancis pada 18 November 1929, Surcouf menjadi kapal selam terbesar di dunia. Ia dibangun untuk menyaingi U-boat yang dikeluarkan oleh Angkatan Laut Jerman.

Surcouf merupakan kapal selam jelajah milik Prancis. Ia bertugas untuk Angkatan Laut Prancis dan Angkatan Laut Pasukan Kemerdekaan Prancis saat Perang Dunia II.

Ketika Jerman menyerang Prancis, Sekutu takut bahwa mereka juga akan menguasai Surcouf. Kapal selam ini lalu diperintahkan oleh Sekutu untuk pergi ke Plymouth, Inggris.

Akan tetapi, pasukan Prancis tidak menyukainya, meski kedua negara ini berada di sisi yang sama. Lalu, pecahlah pertikaian di atas kapal yang menyebabkan 4 orang meninggal.

Ketegangan tidak benar-benar berhenti setelah pertarungan usai. Masing-masing pihak saling menuduh. Pasukan Prancis percaya bahwa Inggris diam-diam bekerja untuk Jerman. Sedangkan pasukan Inggris menyebut bahwa beberapa kapal Prancis menyerang kapal-kapal Inggris berkali-kali.

Akhirnya, Surcouf diperintahkan untuk berlayar ke Pasifik dan berhenti di Bermuda. Ia harus mengisi bahan bakar.

Singkat cerita, pada malam hari 18 Februari 1942, Surcouf dilaporkan menghilang di Laut Karibia (kawasan Segitiga Bermuda), di lepas pantai Panama. Sampai saat ini, penyebab menghilangnya kapal tersebut masih belum diketahui.

Namun, teori paling kuat adalah Surcouf telah menabrak kapal barang milik Amerika Serikat, setelah "sesuatu" menyerang dari dalam air. Apa pun yang terjadi, entah itu bangkai Surcouf maupun krunya, tidak pernah ditemukan.

 


3. K-219 - Uni Soviet

Kapal selam K-219 milik Uni Soviet. (US Navy)

Pada 3 Oktober 1986, kapal selam Uni Soviet, K-129, berpatroli di Samudra Atlantik --sekitar 1.100 kilometer (700 mil) timur laut Bermuda.

Seorang teknisi tiba-tiba melihat kebocoran dari steker di ruang torpedo dan mencoba untuk menmperbaikinya. Namun air mulai mengalir masuk ke kapal.

Akhirnya, selubung torpedo terbelah dan terjadi ledakan. Tiga awak tewas dan banjir besar mulai menyusup lambung kapal. Salah satu kru bahkan mengambil reskio berbahaya untuk memasuki kompartemen nuklir. Ia hendak mematikan mesin agar K-129 bisa muncul ke permukaan laut.

Ketika kapten membuka palka (ruang kapal), ia melihat sesuatu yang aneh: ada dua goresan panjang di sepanjang sisi kapal selam, padahal mereka tidak bertabrakan dengan apa pun saat kapal berada di bawah air.

Angkatan Laut Soviet menduga bahwa penyebab goresan tersebut dan ledakan yang terdengar adalah kapal selam Amerika yang berpatroli di dekatnya, USS Augusta.

Angkatan Laut AS, sampai hari ini, menyangkal bahwa mereka menyerang K-219.

Pada tahun 2010, kapten Soviet, Nikolai Tushin, memberikan keterangan kepada awak media tentang "sesuatu" yang menyenggol K-219. Benda itu adalah objek asing bawah laut yang disebut "Quacker" (disebut demikian karena suara yang dihasilkannya, perpaduan antara suara bebek dan katak.

Suara-suara aneh ini mulai diperhatikan oleh operator sonar K-219 selama Perang Dingin. Jika memang benar Quacker adalah benda yang bertanggung jawab atas tenggelamnya K-219, maka objek tersebut masih dapat mengunjungi bangkai K-219 di dasar laut hingga hari ini.


4. USS Trepang - Amerika Serikat

Kapal selam nuklir AS USS Michigan (Jo Jung-ho/Yonhap via AP)

Kapal selam adalah tempat di mana Anda kira bisa melihat UFO. Namun pada tahun 2015, foto-foto misterius yang dipublikasikan di majalah Prancis, Top Secret, menunjukkan UFO berbentuk cerutu.

Gambar-gambar itu diambil pada bulan Maret 1971 oleh seorang perwira Amerika Serikat saat menjalankan kapal selam Trepang, di tengah lautan antara Islandia dan Jan Mayen (pulau di Norwegia yang jarang dihuni).

Kala itu, Trepang sedang melakukan ekspedisi rutin dan tampaknya menemukan UFO secara tidak sengaja dan terlihat melalui periskop oleh kru kapal bernama John Klika.

Seorang penyelidik UFO asal Inggris, Nigel Watson, kemudian beropini bahwa benda asing yang melayang dan mirip cerutu tersebut telah terlihat dan dilaporkan sejak 1896. Laporan-laporan itu datang dari seluruh dunia.


5. H.L. Hunley - Negara Konfederasi Amerika

H.L. Hunley milik Negara Konfederasi Amerika

Pada tahun 2000, dan seorang penyelam pergi ke bawah laut untuk membantu menarik kapal selam Konfederasi HL Hunley, kapal selam tempur pertama yang pernah menenggelamkan kapal perang musuh Amerika. 

Kapal selam itu lenyap pada hari yang sama saat kapal USS Housatonic karam pada 17 Februari 1864.

Ketika seorang penyelam mengintip ke dalam kapal, penyelam itu terpana oleh keberadaan delapan buah kerangka manusia, masing-masing tengah dalam posisi mengawaki, bahkan ada yang masih berada di pos jaganya.

Tidak ada tanda-tanda yang menunjukkan bahwa mereka tampak khawatir dengan tenggelamnya kapal selam, atau upaya menyelamatkan diri dengan keluar dari tempat tersebut menuju ke tempat yang lebih aman. 

Apa yang bisa menyebabkan mereka tetap berada di posisi mereka?

Jawaban yang ditemukan para ilmuwan adalah H.L. Hunley mengalami ledakan torpedonya sendiri, yang membuat seluruh awak yang ada di dalamnya pingsan.

Akan tetapi, anehnya, kapal selam ini tidak ditemukan selama 136 tahun. 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya