Pengendara Nakal di Garut Meningkat

Selama dua pekan operasi berlangsung, lembaganya melakukan penindakan hingga 6.208 kasus, perinciannya sebanyak 4.489 berkas tilang dan teguran 1.719 berkas.

oleh Jayadi Supriadin diperbarui 14 Nov 2018, 09:01 WIB
Ribuan berkas STNK hasil operasi zebra dua pekan di Garut (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Liputan6.com, Garut - Jajaran satuan lalu lintas kepolisian resort Garut, Jawa Barat berhasil melakukan penindakan hingga 6.208 berkas, selama dua pekan operasi zebra berlangsung.

Kapolres Garut AKBP Budi Satria Wiguna mengatakan, dari operasi yang digelar ada peningkatan dari jumlah penindakan para pengendara nakal. Kebanyakan pengendara tidak membawa Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK).

"Untuk angka pelanggaran memang ada kenaikan sekitar 16 persen dibanding operasi zebra tahun lalu," ujar AKBP Budi dalam rilis hasil operasi Zebra di Mapolres Garut, Selasa 13 November 2018.

Budi mengatakan, selama dua pekan operasi berlangsung, lembaganya melakukan penindakan hingga 6.208 kasus, perinciannya sebanyak 4.489 berkas tilang dan teguran 1.719 berkas. "Untuk barang bukti kendaraan yang kami amankan roda dua 50 unit dan roda empat (mobil) 23 unit," kata dia.

Budi menuturkan, pelanggar berasal dari ragam profesi. Mulai pegawai swasta, wiraswasta, pegawai negeri sipil (PNS), dan anak yang masih di bawah umur. Namun dari jumlah itu, para pemotor paling banyak mendominasi pelanggaran. "Ada sekitar 1.515 berkas yang tidak menggunakan helm," kata dia.

Sementara pelanggaran pengendara roda empat paling banyak didominasi akibat tidak menggunakan sefty belt sebanyak 538 berkas, berkendaraan sampil menggunakan telepon seluler 157. "Ada juga pelanggaran dibawah umur 634 berkas," ujar Budi menambahkan.

Sedangkan secara umum data pelanggaran yang berhasil dilakukan penindakan yakni tidak membawa STNK 3.432 berkas, tidak membawa SIM 984 berkas, tidak lengkap surat-surat 789 berkas, melawan arus 525 berkas dan lain-lain 331 berkas.

Kasat Lantas Polres Garut AKP Rizky Adi Saputro menambahkan, meskipun tercatat naik tipis di banding tahun lalu, namun secara umum barang bukti yang berhasil diamankan, justru mengalami penurunan jika dibandingkan dengan hasil operasi pekan pertama operasi Zebra berlangsung. "Pekan pertama ada banyak kendaraan yang diamankan, sekarang tinggal puluhan," kata dia. 

Hal itu ujar dia menunjukan masyarakat kabupaten Garut mulai menyadari pentingnya tertib berlalu lintas. "Semoga saja tetap dipertahankan, jangan hanya karena operasi zebra semata," pinta dia.

Ia pun mengingatkan meskipun kegiatan operasi zebra telah berakhir, lembaganya tetap meminta agar masyarakat Garut tetap mempertahankan ketertiban berlalu lintas. "Kalau tetap melanggar apa boleh buat kami kembali tindak," ujar ia menegaskan.

Untuk itu, di tengah upaya kampanye tertib berlalu lintas yang kerap disampaikan pemerintah, lembaganya meminta masyarakat untuk mendukung kampanye itu, dengan mematuhi seluruh kelengkapan kendaraan, tertib berkendaraan dan tentunya mematuhi seluruh peringatan berlalu lintas yang berlaku. "Sayangilah diri dan keluarga anda semua selama berlalu lintas di jalan raya," pinta dia.

Saksikan video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya