Liputan6.com, Gaza - Militer Israel mengklaimbahwa sejauh ini, pihaknya telah menyerang lebih dari 100 sasaran di Jalur Gaza. Serangan ini merupakan tanggapan terhadap lebih dari 370 roket yang ditembakkan dari wilayah yang dikuasai Hamas, pada Senin sore hingga Selasa pagi, 13 November 2018.
Pertahanan udara berhasil mencegat lebih 100 roket dari Gaza dan sebagian besar jatuh di daerah terbuka. Beberapa rumah dan sarana sipil lainnya hancur, menurut militer Israel yang dikutip dari DW Indonesia, Rabu (14/11/2018).
Advertisement
Para dokter sebelumnya melaporkan sekitar 20 penduduk Israel terluka. Sedangkan kementerian kesehatan Gaza menyebut, 3 warga Palestina tewas dan 9 orang terluka karena serangan Israel.
Kelompok militan 'Front Populer untuk Pembebasan Palestina' menyatakan, 2 dari 3 penduduk Palestina yang tewas adalah anggotanya, sedangkan yang ketiga adalah anggota sayap bersenjata Jihad Islam.
Perang Baru Militer Israel vs. Militan Palestina?
Militer Israel dan kelompok militan Palestina di Gaza telah terlibat dalam tiga perang sejak 2008. Bentrokan mematikan dalam beberapa bulan terakhir telah menimbulkan kekhawatiran berkobarnya perang keempat.
Madia lokal melaporkan, kabinet keamanan Israel, yang memiliki wewenang untuk memutuskan perang, telah bertemu pada Selasa pagi waktu setempat.
Juru bicara militer Israel mengatakan, sebuah bus Israel terkena rudal anti-tank dari Jalur Gaza dan mengakibatkan beberapa orang cedera. Seorang tentara terluka parah, tambahnya.
Kelompok militan Palestina di Gaza, termasuk Hamas, mengaku bertanggung jawab atas serangan roket dan serangan ke bus Israel itu, yang mereka katakan sedang digunakan oleh tentara Israel.
Gedung siaran TV Al-Aqsa milik Hamas, pun hancur dalam serangan Israel. Militer Israel menuduh stasiun televisi itu "berkontribusi untuk tindakan militer Hamas".
Tidak ada laporan mengenai korban cedera. Para karyawan media itu diyakini telah dievakuasi setelah ada tembakan peringatan.
Saksikan video pilihan berikut ini: