Jakarta - Manusia tercepat di Asia Tenggara, Suryo Agung Wibowo, merintis sekolah lari yang diberi nama Suryo Agung Running School (SARS).
Suryo mengatakan rencana mendirikan sekolah lari tersebut berawal dari keresahannya setelah melihat kemampuan atlet-atlet pelatnas. Menurut dia, banyak atlet pelatnas yang belum memiliki kemampuan dasar atletik yang benar. Belum lagi ditunjang gaya hidup yang juga kurang ideal.
Advertisement
"Kami sedih kalau melihat gerak dasar sekelas atlet nasional masih kacau. Kalau seperti itu, saya kasihan pelatih harus membenahi hal-hal dasar. Kami berharap bisa meringankan tugas pelatih dengan mengajarkan hal-hal dasar atletik di sekolah ini. Ini bisa untuk semua cabang, karena atletik adalahnya ibunya semua cabang olahraga," kata Suryo Agung dalam perbincangan dengan wartawan saat soft launching SARS, di Jakarta, Selasa (13/11/2018).
"Siapa pun yang masuk Pelatnas, harusnya sudah menjalani latihan lanjutan. Makanya, saya merintis Suryo Agung Running Schol itu," sambung mantan atlet yang mengantongi lisensi pelatih fisik nasional dan Australian Strength and Conditioning Association (ASCA) level 1.
Menurut Suryo, SARS akan mengajarkan gerak dasar atletik yang benar, seperti berjalan berlari, dan melompat. Jadi, saat mereka memilih cabang olahraga yang disukai sudah enak. Untuk memudahkan pelatih-pelatih di semua cabang juga," urai Suryo, yang kini berstatus Pegawai Negeri Sipil di Kemenpora tersebut.
"Sekolah ini membina atlet-atlet aletik juga. Sebagai mantan atlet atletik, ini sebagai salah satu bentuk balas jasa saya, dengan cara memberikan sesuatu kepada atlet yang saya latih nanti," ujar Suryo.
Sekolah Lari milik Suryo tersebut akan dirilis resmi pada 13 Desember 2018. Tanggal 13 Desember merupakan momen istimewa karena sembilan tahun lalu dia berhasil mencatatkan diri sebagai manusia tercepat Asia Tenggara pada SEA Games Laos. Saat itu, dia membukukan waktu 10,17 detik untuk nomor lari 100 meter.
Suryo mengatakan sekolah tersebut ditangani lima pelatih, antara lain dirinya, Lucky Afari dan Ronny Sudrajat. Latihan reguler digelar di lapangan futsal kompleks kantor Kementerian Pemuda dan Olahraraga, Jakarta.
"SARS ada kelas reguler dan privat. Untuk kelas reguler latihan dua kali sepekan, yaitu Senin dan Rabu. Biaya pendaftaran Rp 500 ribu. Sifat keanggotannya seumur hidup. Tapi, keanggotannya bisa hangus jika tak hadir selama tiga bulan tanpa keterangan," terang dia.
Meski belum resmi dirilis, Suryo Agung Wibowo mengatakan SARS sudah menangani beberapa klien. Klien pertama SARS adala Jovanni Renaldi, yang saat ini berada di Kooger FC U-16. SARS juga menangani latihan fisik para atlet yang tergabung di Munial Sport Group.