Timses Jokowi: Infrastruktur Adalah Kunci Kemajuan Ekonomi

Ia menjelaskan, hal terpenting dalam usaha peningkatan ekonomi adalah melalui penguatan industri nasional berbasiskan koneksitas.

oleh Ratu Annisaa Suryasumirat diperbarui 14 Nov 2018, 02:21 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan jalan tol Pejagan-Pemalang seksi III dan IV di Tegal, Jawa Tengah, Jumat (9/11/2018).

Liputan6.com, Jakarta Kubu Prabowo-Sandiaga Uno mengatakan pertumbuhan ekonomi pada 2020 akan berada di angka 6-6,5%. Mereka sendiri memiliki target untuk dapat mencapai angka 7-8%. Direktur Program TKN Jokowi-Ma'ruf Amin, Aria Bima mengatakan, Jokowi pun sebenarnya sudah memiliki target pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 7%.

Ia menjelaskan, hal terpenting dalam usaha peningkatan ekonomi adalah melalui penguatan industri nasional berbasiskan koneksitas. Yaitu, dengan langkah pembangunan infrastruktur.

"Koneksitas laut, udara, darat lewat perluasan jalan nasional, tol, dan kereta api. Kalau dulu konsepsi pertumbuhan industri kan kita bikin kawasan ekonomi khusus yang berbasiskan resources-nya (sumber daya alam)," jelas Aria di Jalan Cemara, Menteng, Jakarta, Selasa (13/11/2018).

Menurutnya, kali ini Jokowi lebih mengarahkan kepada konsepsi industri yang berbasiskan koneksitas, tidak hanya sumber daya alam (SDA). Tidak mungkin Indonesia dapat mengembangkan industrinya bila tidak melalui infrastruktur.

"Kita tidak bisa lagi mengembangkan industri di Papua tanpa bangun infrastruktur. Kita tidak bisa kembangkan industri di Kalimantan tanpa bangun jalan, memperbaiki dan membuat pelabuhan, dan bagaimana daerah yang dulu jadi beban ekonomi seperti wilayah perbatasan sekarang justru menjadi wilayah pertumbuhan yang menghasilkan pendapatan secara nasional," tutur Aria.

Menurutnya, hal ini dapat menciptakan lapangan kerja, mengundang investasi dari dalam maupun luar negeri, dan tentunya memunculkan industri dengan produk domestik bruto yang semakin meningkat.

Meskipun demikian, ia menegaskan bahwa pembangunan infrastruktur yang sekarang dilakukan tentunya tidak bisa langsung dinikmati. Sebab, semuanya adalah proses yang baru akan terlihat hasilnya di kemudian hari.

"Kalau investasi itu tinggi dan kita bisa mampu menekan hal yang menyangkut impor kebutuhan bahan baku, karena itu menjadi persoalan, itu tentu akan mengalami pertumbuhan ekonomi yang menurut saya yakin sekali di atas 7%. Itu akan terlihat di sekitar 2023," tegasnya.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Memajukan Pariwisata

Pada kesempatan yang sama, Aria Bima juga mengatakan, ekonomi pariwisata yang dicanangkan calon presiden (Capres) nomor urut 01 Jokowi akan memajukan ekonomi Indonesia. Menurutnya, program sektor pariwisata telah dirancang sedemikian rupa, diiringi oleh pembangunan infrastruktur.

Dia mengatakan, sekarang ini telah dibangun pelabuhan dan bandara perintis oleh Kementerian Perhubungan. Hal ini dalam rangka membangun sistem koneksitas yang menyambung konsepsi Negara Kesatuan Republik Indonesia.

"Hampir sebagian besar daerah-daerah pariwisata yang memang mempunyai daya tarik wisata alam dibangunlah infrastruktur bandara dan mulai menarik berbagai penerbangan-penerbangab perintis yang sebagian bekerjasama dengan Pemda-Pemda (Pemerintah Daerah) melalui BUMD (Badan Usaha Milik Daerah)," tutur Aria.

Menurutnya, dengan ini banyak pihak yang mulai tertarik melalukan investasi. Terlebih dengan adanya sosial media, yang dinilai Aria memungkinkan setiap daerah mampu dengan cepat mempromosikan dirinya masing-masing.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya