Liputan6.com, Jakarta - Ketua DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Yandri Susanto mengaku sempat bertemu politikus senior PAN Soetrisno Bachir. Dalam pertemuan itu, Soetrisno sempat menyarankan PAN untuk tidak memilih pasangan capres-cawapres nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
"Kalau Mas Tris itu sekitar enam bulan yang lalu itu kan sering diskusi sama saya dan Bang Zul (Zulkifli Hasan). Justru Mas Tris itu yang menyarankan supaya PAN itu enggak mendukung Pak Jokowi," kata Yandri saat dihubungi, Rabu (14/11/2018).
Advertisement
Yandri mengatakan, mantan Ketua Umum PAN itu menilai Jokowi kurang dekat dengan umat. Telebih lagi, lanjutnya, Soetrisno sebagai Ketua Komite Ekonomi Industri Nasional (KEIN) juga sempat dikucilkan karena memberi konsumsi pada peserta Aksi 212.
"Jadi Mas Tris menyarankan kepada kita supaya enggak dukung Pak Jokowi. Dan saya percaya itu dengan melihat track record dan kredibilitas Mas Tris. Jadi kalau hari ini kecenderungan dia ke sana saya enggak yakin," ungkap Yandri.
Terkait ucapan Soetrisno yang berharap Ma'ruf Amin terpilih jadi Wakil Presiden di 2019, dia menduga Soetrisno hanya sedang mendukung program Jokowi sebagai ekonom.
"Kan kalau bagus kita dukung kan. Sama kalau program-program Pak Jokowi bagus ya kita dukung. Mana yang enggak kita dukung. Tapi persoalan sikap politik itu beda lagi," ucapnya.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Berharap Ma'ruf Jadi Wapres
Sebelumnya, Soetrisno Bachir, berharap ke depan yang menggantikan posisi Jusuf Kalla sebagai Wakil Presiden adalah Ma'ruf Amin.
"Mudah-mudahan Wakil Presidennya Pak Kiai Ma'ruf Amin. Yang memang pemikirannya sejalan dengan KEIN," ucap Soetrisno di Hotel Grand Sahid Jaya,Jakarta, Rabu (13/11/2018).
Dia menuturkan, KEIN telah mengusulkan, untuk Wapres yang akan datang itu diberi tugas menangani masalah-masalah UMKM. Dan itu sejalan dengan konsep yang ditawari Ma'ruf Amin, yakni ekonomi arus baru.
"Rekomendasi KEIN, UMKM ini dikoordinasikan oleh Wakil Presiden," jelas Soetrisno.
Reporter: Sania Mashabi
Advertisement