PBNU: Dakwah Tebar Kebencian Bukan Ajaran Nabi Muhammad

PBNU menegaskan, dakwah Islam di Indonesia adalah dakwah yang ramah.

oleh Liputan6.com diperbarui 14 Nov 2018, 23:31 WIB
PBNU Helmy Faisal Zaini saat menggelar jumpa pers terkait pembakaran bendera HTI di Kantor PBNU, Jakarta, Rabu (24/10). PBNU menyayangkan aparat keamanan yang kecolongan dengan tidak menindak pengibaran bendara HTI. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Helmy Faisal Zaini menyinggung perilaku dakwah yang diselipi ujaran kebencian. Menurutnya, pendakwah demikian jauh dari tuntunan Nabi Muhammad SAW.

"Jadi kalau sekarang bertebaran ada orang-orang yang mengatasnamakan syiar Islam, tapi dalam dakwahnya hobinya hanya menebar kebencian menebar teror menebar permusuhan hampir kita pastikan ini jauh dari tuntunan Nabi Besar Muhammad," ujar Helmy, Rabu (14/11/2018).

Hal itu ia sampaikan dalam peringatan Maulid Nabi yang diselenggarakan cawapres Ma'ruf Amin di kediamannya, Jalan Situbondo, Menteng, Jakarta Pusat. Helmy menjelaskan, Nabi Muhammad SAW mengajarkan Islam sebagai agama yang ramah, tidak marah.

"Islam adalah agama yang merangkul bukan memukul. Islam adalah agama yang mengajak bukan mengejek," ucapnya.

Dia menambahkan, dakwah Islam di Indonesia adalah dakwah yang ramah. Inilah, yang menurut dia, menjadi bukti kebesaran Indonesia sebagai negara muslim terbesar.

 


Soal Maulid

Helmy menjelaskan, dari keseluruhan umat Islam di Indonesia, ada 10 persen yang tidak melakukan Maulid Nabi. Dia berharap, jika Ma'ruf Amin menjadi wakil presiden, 10 persen ini bakal mengikuti.

"Insya Allah nanti Kyai Ma'ruf Amin jadi wakil presiden yang 10 persen ini menjadi 100 persen umat Islam ini cinta terhadap Nabi Muhammad," ia menandasi.

Reporter: Ahda Bayhaqi

Saksikan video pilihan di bawah ini

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya