Liputan6.com, Jakarta Kasus pembunuhan satu Keluarga di Bekasi, Jawa Barat, belum terungkap. Kepolisian pun membentuk tim gabungan untuk menguaknya.
"Kami telah membentuk tim gabungan untuk melakukan penyelidikan secara maraton, agar kejadian pembunuhan ini segera terungkap," kata Wakil Kepala Resor Metro Bekasi Kota AKBP Eka Mulyana.
Advertisement
Menurut dia, kasus pembunuhan ini telah mendapatkan perhatian khusus Polri serta masyarakat luas, sehingga penyelidikannya pun butuh percepatan penyelesaian. Pihaknya pun masih memeriksa tujuh saksi yang sudah dilakukan sejak hari pertama kejadian.
"Anggota masih berada di lapangan, memeriksa dan menggali lagi keterangan dari para saksi," katanya.
Hanya saja saat dimintai detail seputar saksi, Eka enggan menyebutkannya. Menurut dia, sejumlah saksi yang dimintai keterangan antara lain Feby (35), yang tinggal di kontrakan korban, Aris Susanto (35), dan Sulistiyanti (46).
"Siapa-siapa saksi yang sudah dimintai keterangan, tidak bisa saya rinci karena saya belum dapat detail laporan dari personel yang masih di lapangan," katanya.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Boneka Beruang
Barang bukti kejahatan yang ditemukan polisi dari lokasi kejadian, salah satunya adalah boneka beruang. Polisi menelusuri jejak sidik jari yang menempel di boneka tersebut.
"Salah satunya boneka beruang. Namun, kalau ditanya alat eksekusi yang digunakan pelaku, semuanya masih diselidiki anggota di lapangan," katanya pula.
Eka pun meminta agar tim gabungan diberikan waktu untuk mendalami kasus ini supaya bisa segera terungkap.
"Kami minta diberi kesempatan untuk dapat mendalami kasus ini agar segera terang. Tim gabungan telah dibagi tugas masing-masing demi percepatan pengungkapan," kata dia seperti dilansir Antara.
Pembunuhan sadis terjadi di Jalan Bojong Nangka 2 RT 002/07 Kelurahan Jatirahayu, Kota Bekasi. Satu keluarga yang terdiri pasangan suami istri dan dua anak, ditemukan tewas di dalam rumah, Selasa pagi lalu.
Mereka adalah Gaban Nainggolan (38) dan Maya Boru Ambarita (37) serta dua anak mereka Sarah Boru Nainggolan (9) dan Arya Nainggolan (7).
"Semua motif sedang kita kaji, sementara ini kecenderungannya bukan ekonomi. Tapi semua motif masih kita buka," ujar Kapolres Metro Bekasi Kota, Kombes Indarto, di lokasi kejadian, Selasa 14 November 2018.
Sementara, Karopenmas Divhumas Polri Brigjen Dedi Prasetyo mengatakan, mayoritas kasus pembunuhan yang menyasar sekeluarga secara sadis biasanya bermotif dendam.
"Dari pengalaman dan dari hasil yang ditangani kepolisian, kalau sadis dan yang dibunuh bukan satu orang, itu ada latar belakang dendam. Ini dari hasil pengalaman yang sudah dikerjakan kepolisian," kata Dedi.
Advertisement