Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di zona hijau pada awal perdagangan saham Kamis pekan ini. Penguatan IHSG terjadi di tengah wall street melemah.
Pada pra pembukaan perdagangan saham, Kamis (15/11/2018), IHSG menguat 26,92 poin atau 0,46 persen ke posisi 5.885,21. Pada pukul 09.00 JATS, IHSG menguat 36,34 poin atau 0,62 persen ke posisi 5.894. Indeks saham LQ45 menguat 1,26 persen ke posisi 937,16. Seluruh indeks saham acuan kompak menghijau.
Sebanyak 138 saham menguat sehingga mengangkat IHSG ke zona hijau. 43 saham melemah dan 125 saham diam di tempat. Pada sesi pertama, IHSG sempat berada di level tertinggi 5.910,81 dan terendah 5.880,21.
Baca Juga
Advertisement
Total frekuensi perdagangan saham 22.939 kali dengan volume perdagangan 929,9 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 935,5 miliar. Investor asing beli saham Rp 81,71 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di posisi Rp 14.756.
10 sektor saham kompak menguat. Sektor saham aneka industri naik 2,1 persen, dan catatkan penguatan terbesar. Disusul sektor saham infrastruktur menanjak 1,5 persen dan sektor saham keuangan menguat 0,93 persen.
Saham-saham catatkan penguatan antara lain saham SURE melonjak 24,67 persen ke posisi Rp 2.350 per saham, saham YPAS mendaki 19,33 persen ke posisi Rp 710 per saham, dan saham HOME menguat 8,82 persen ke posisi Rp 111 per saham.
Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham KONI melemah 12,82 persen ke posisi Rp 136 per saham, saham MPRO susut 5,04 persen ke posisi Rp 660 per saham, dan saham RELI tergelincir 3,7 persen ke posisi Rp 260 per saham.
Bursa saham Asia sebagian bervariasi. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 0,22 persen, indeks saham Shanghai menguat 0,31 persen dan indeks saham Taiwan mendaki 0,03 persen. Indeks saham Korea Selatan Kospi melemah 0,15 persen, indeks saham Jepang Nikkei tergelincir 0,29 persen dan indeks saham Singapura merosot 0,11 persen.
Prediksi Analis
Sebelumnya, gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi bergerak menguat pada perdagangan saham Kamis 15 November 2018. IHSG bakal bergerak bervariatif dengan potensi menghijau pada rentang support dan resistance di 5.772-5.884.
Direktur Riset dan Investasi Kiwoom Sekuritas Indonesia, Maximilianus Nico Demus mengatakan, pelaku pasar dan investor kini akan menanti rilis suku bunga acuan oleh Bank Indonesia (BI) yang direncanakan diumumkan hari ini.
"Saya menilai bahwa Bank Indonesia masih mempertahankan suku bunganya di 5.75 persen," tuturnya di Jakarta.
Thailand dan Filipina, lanjut dia, juga mengadakan pertemuan Bank Sentral di mana potensi kenaikan tingkat suku bunga terlihat masih memungkinkan. Hal ini menurut Nico patut dinantikan karena akan memberikan peta tingkat interest rate (suku bunga) di wilayah Asia.
Nico melanjutkan, fokus investor ke depan ialah revisi mengenai peraturan pertambangan PP23/2010. Ini diharapkan dapat memberikan relaksasi secara keseluruhan mengenai bisnis pertambangan.
"Sehingga sedikit banyak, tentu akan memberikan implikasi terhadap harga saham pertambangan. Namun jumlah produksi dan harga komoditas juga harus menunjang agar kinerja dari emiten memberikan hasil yang lebih maksimal," ujar dia.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement