BI: Pertumbuhan Ekonomi Dunia Tak Seimbang

Di Eropa, pertumbuhan ekonomi cenderung melambat di tengah inflasi yang dalam tren meningkat.

oleh Merdeka.com diperbarui 15 Nov 2018, 18:36 WIB
Karyawan menghitung uang kertas rupiah yang rusak di tempat penukaran uang rusak di Gedung Bank Indonessia, Jakarta (4/4). Selain itu BI juga meminta masyarakat agar menukarkan uang yang sudah tidak layar edar. (Merdeka.com/Arie Basuki)

Liputan6.com, Jakarta - Bank Indonesia (BI) menilai ekonomi global tumbuh melandai dan tidak seimbang, disertai ketidakpastian pasar keuangan global yang tetap tinggi.

Gubernur BI Perry Warjiyo mengungkapkan, ekonomi AS yang tumbuh kuat pada 2018 diperkirakan akan mengalami konsolidasi pada 2019.

"Namun, ekspektasi inflasi AS tetap tinggi sehingga the Fed diperkirakan melanjutkan kenaikan suku bunga kebijakannya," kata Perry di kantornya, Kamis (15/11/2018).

Sementara itu, di Eropa, pertumbuhan ekonomi cenderung melambat di tengah inflasi yang dalam tren meningkat.

"Normalisasi kebijakan moneter di Eropa yang saat ini dilakukan melalui pengurangan pembelian aset keuangan diperkirakan masih akan terus berlanjut," ujarnya.

Di negara emerging market, pertumbuhan ekonomi China juga terus melambat disebabkan berlanjutnya proses deleveraging di sistem keuangan dan pengaruh ketegangan hubungan dagang dengan AS.

Pertumbuhan ekonomi dunia yang melandai dan risiko memburuknya hubungan dagang antar negara akan berdampak pada tetap rendahnya volume perdagangan dunia.

"Sejalan dengan itu, harga komoditas dunia menurun, termasuk harga minyak dunia yang kembali menurun akibat prospek meningkatnya pasokan," tutupnya.

Reporter: Yayu Agustini Rahayu

Sumber: Merdeka.com

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


BPS: Pertumbuhan Ekonomi RI di Kuartal III 2018 Capai 5,17 Persen

Suasana pembangunan gedung bertingkat di Jakarta, Senin (7/5). Pertumbuhan ekonomi kuartal 1 2018 tersebut lebih baik dibandingkan pertumbuhan ekonomi pada periode sama dalam tiga tahun terakhir. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Badan Pusat Statistik (BPS) merilis pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal III 2018 sebesar 5,17 persen. Angka ini jauh lebih tinggi jika dibandingkan periode sama tahun lalu yang hanya 5,06 persen.

"Pertumbuhan ekonomi ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan kuartal III 2017 sebesar 5,06 persen," ujar Kepala BPS Suhariyanto di kantornya, Senin (5/11/2018). 

Suhariyanto menjelaskan meski lebih tinggi jika dibandingkan periode sama 2017, angka ini lebih rendah jika dibandingkan pertumbuhan ekonomi kuartal II 2018 yang tercatat 5,27 persen.

"Kita masih punya satu triwulan lagi hingga akhir tahun. Kalau itu bagus kami harap pertumbuhan ekonomi secara tahunan bagus," tandasnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya