Liputan6.com, Jakarta - PT Pool Advista Finance (POLA) akan melantai perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perdagangan saham Jumat (16/11/2018) ini.
Perusahaan dengan kode saham POLA itu menetapkan harga penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) senilai Rp 135 per saham dengan menawarkan sebanyak 800 juta saham lembar baru kepada publik.
Angka tersebut sekitar 40 persen saham atau setara dengan 23,92 persen saham yang ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO.
Baca Juga
Advertisement
Dengan harga IPO Rp 135 per saham, Perseroan berpotensi meraup dana hasil IPO sebesar Rp 108 miliar. Rencananya, dana IPO ini akan digunakan untuk investasi pengembangan infrastruktur perusahaan sebesar 50 persen.
Sedangkan sisanya akan diperuntukkan oleh perusahaan yang terafiliasi dengan PT Pool Advista Indonesia Tbk (POOL) untuk modal kerja.
Adapun pada aksi korporasi ini, PT Artha Sekuritas Indonesia akan bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek (underwriter) perseroan.
Sebagai informasi saja, Perseroan juga menerbitkan sejumlah 800 juta waran seri I, yang seluruhnya dikeluarkan dari portepel Pool Advista.
Harga pelaksanaan waran seri I itu sebesar Rp 168. Dengan ini, maka Pool Advista akan meraup dana sebanyak Rp 1,34 miliar dari pelaksanaan waran.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
BEI Cetak Sejarah Jumlah IPO Terbanyak dalam Setahun
Sebelumnya, Otoritas Bursa Efek Indonesia (BEI) cetak sejarah baru jumlah penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO) dalam setahun. Di tahun ini tercatat 50 perusahaan melantai di BEI dan merupakan jumlah pencapaian terbanyak BEI semenjak privatisasi pada 1992.
PT Dewata Freightinternational Tbk (DEAL) menjadi emiten ke-50 yang tercatat di papan BEI pada tahun ini. Manajemen BEI optimistis jumlah ini akan terus meningkat. Saat ini, masih terdapat 14 perusahaan lagi yang akan IPO di tahun ini.
"Kami berharap akan semakin banyak perusahaan mencatatkan efeknya sebagai pilihan untuk pendanaan jangka panjang sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan perusahaan dan negara,” ujar Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna pada 9 November 2018.
BACA JUGA
Selain pencatatan saham, sepanjang 2018 telah terbit 79 emisi obligasi dan sukuk dengan total nilai emisi sebesar Rp 97,24 triliun, Surat Berharga Negara (SBN) dengan total nilai emisi Rp 173,78 triliun.
Selain itu juga Exchange Traded Fund (ETF) sebanyak 8 Kontrak Investasi Kolektif dengan total nilai awal penerbitan Rp 53,9 miliar, dan 3 Efek Beragun Aset (EBA) dengan total nilai awal penerbitan Rp 3,62 triliun.
BEI berkomitmen untuk mendorong peningkatan jumlah Perusahaan Tercatat melalui berbagai upaya, termasuk berinteraksi dan secara langsung berperan aktif mendatangi kantong-kantong entrepreneur di berbagai daerah di Indonesia.
Advertisement