Efek Berbenturan dengan Airbag yang Mengembang

Airbag atau kantung udara menjadi peranti keselamatan yang mulai diperhitungkan pabrikan otomotif supaya diterapkan di setiap produk mobil.

oleh Herdi Muhardi diperbarui 16 Nov 2018, 07:03 WIB
Airbag menghempaskan serpihan benda tajam saat mengembang.

Liputan6.com, Jakarta - Airbag atau kantung udara menjadi peranti keselamatan yang mulai diperhitungkan pabrikan otomotif supaya diterapkan di setiap produk mobil.

Hal ini karena airbag dipercaya mampu mengurangi risiko cidera serius ketika terjadi kecelakaan. Namun ternyata, jika airbag mengembang, masih ada efeknya terhadap korban baik pengemudi maupun penumpang.

Menurut Davik Nugroho, Global Project Management Methods and Engineering Proces Autoliv (produsen airbag dan sabuk pengaman), efek tersebut berupa lecet.

“Secara general enggak mungkin kalau bilang zero percent enggak ada luka. Tapi kalau ada lecet itu jauh lebih bagus (daripada luka parah atau hilang nyawa),” ujar Davik saat ditemui di acara ASEAN Automobile Safety Forum 2018 yang digelar oleh Asean New Car Assessment Program (NCAP) baru-baru ini di Proving Ground Bridgestone di Karawang, Jawa Barat.

Dikutip dari berbagai sumber, ada efek lain yang bisa berdampak pada korban kecelakaan usai airbag mengembang, yaitu masalah tenggorokan, mata gatal dan berair.

 

Saksikan Juga Video Pilihan di Bawah Ini:


Selanjutnya

Masalah di atas diketahui berasal dari debu dan asap ketika airbag mengembang. Pasalnya airbag juga terdapat tepung maizena atau talcum powder sebagai pelumas agar tak menempel.

Namun selain itu, ada juga airbag yang menggunakan bahan kimia, seperti atrium hidroksida atau kalium klorida, serta sodium azide (NaN3).

Akan tetapi, penggunaan airbag sendiri memang sangat pantas diterapkan pada mobil, karena mampu mengurangi risiko cidera lebih parah.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya