Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan penyedia solusi data dan analytics Terdata, berbenah dengan melakukan pendekatan baru terhadap solusi analytics
Upaya perusahaan dilakukan mengingat intensitas data telah meningkat, terlebih pasar sekarang menjadi jenuh dengan para peniru dan pendatang baru yang cuma melayani untuk menambah kerumitan dan ketidakpastian bagi perusahaan haus untuk berinvestasi dalam jawaban, bukan lebih banyak analytics.
Baca Juga
Advertisement
Sadar akan hal ini, Teradata menetapkan kriteria dan harapan yang sepenuhnya baru untuk solusi intelligence di perusahaan global.
Perusahaan memulai langkahnya mulai dari San Diego Campus yang pada hari ini, Jumat (16/11/2018), menjadi headquarter global baru Teradata dengan memanfaatkan hubungan mendalam West Coast dengan inovasi dan bakat teknologi.
“Mengungkap kecerdasan berharga dalam skala merupakan hal yang selalu kami lakukan, tetapi sekarang kami membawa penawaran unik kami ke ketinggian baru, menyatukan posisi kami sambil menyediakan software dan keahlian konsultasi as-a-service, di cloud, atau on-premise,” kata Victor Lund, CEO Teradata pada keterangan resminya.
Menurutnya, faktor yang mendorong pendekatan baru ini adalah kemampuan Teradata untuk mencakup semua data, setiap saat, untuk menemukan jawaban atas tantangan terberat.
“Teradata memberikan jawaban yang real-time dan cerdas, terlepas dari skala atau volume kueri. Dan itu dilakukan secara on premise, di cloud, dan di mana saja. Ini adalah 'kecerdasan data yang meresap' yang mana hanya Teradata yang memiliki produk, keahlian, dan layanan terdepan dalam industri untuk dikirimkan hari ini,” tandas Victor.
Adapun tool yang memimpin hal tersebut adalah Teradata Vantage, satu-satunya platform untuk kecerdasan data yang meresap.
Vantage memberikan bisnis kecepatan, skala, dan fleksibilitas yang mereka butuhkan untuk menganalisis apa pun, menerapkan di mana saja dan memberikan analytics yang penting.
Vantage juga menawarkan kecerdasan sejati tentang apa yang paling penting bagi kesuksesan setiap bisnis.
“Teradata membawa kombinasi unik dari teknologi transformatif dan orang-orang dengan keahlian yang tak tertandingi bersama untuk mencapai ambisi berani kami - mengubah cara kerja bisnis dan orang-orang melalui kekuatan data," kata Oliver Ratzesberger, Chief Operating Officer Teradata, pada kesempatan yang sama.
Ini Strategi Teradata Indonesia Genjot Bisnis di 2018
Mengawali 2018, Teradata mengungkap dua rencana besar untuk membawa bisnis data di Indonesia ke arah yang lebih baik.
Dua rencana tersebut berupa strategi yang akan berfokus pada pemanfaatan data berbasis metode bisnis subscription (berlangganan) dan cloud.
Disampaikan Presiden Direktur Teradata Indonesia Erwin Sukiato, strategi pertama adalah mengubah bentuk investasi data pelanggan Teradata Indonesia menjadi subscription.
"Sekarang itu kami melihat pergerakan pelanggan kami. Kami melihat kalau investasi bisa berubah menjadi subscription dan bersifat utility based (utilitas)," kata Erwin kepada Tekno Liputan6.com di Ritz Carlton Pacific Place, Jakarta, Rabu (7/2/2018).
"Jadi yang tadinya pelanggan beli terus, sekarang kami tawarkan mau disewakan atau tidak. Jadi (software) bisa disewa dan punya opsi mau diletakkan di mana setelah disewa," sambungnya.
Strategi kedua, lanjut Erwin, adalah menggeber ekosistem private cloud kepada pelanggan korporasi. Menurut Erwin, kalau perusahaan mau 'eksis' di Indonesia harus wajib bermodal cloud dan utilitas.
"Tanpa adanya fasilitas cloud, masalah regulasi tidak akan bisa diselesaikan. Sejalan dengan itu kami juga akan menggerakan bisnis in premise ke dalam industri tertentu," papar Erwin.
Advertisement
Tantangan Teradata
Ketika ditanyakan tantangan apa yang dimiliki Teradata dalam membawa bisnis data ke Indonesia, Erwin mengungkapkan sebetulnya hampir semua negara memiliki kendala serupa, yakni mengolah data pada industri-industri tertentu, seperti ritel.
"Kalau menurut saya, industri yang paling terstruktur itu banking karena ada regulator datanya. Sementara, industri ritel paling menantang karena banyak sekali duplikasi data dan kendala kualitas dari datanya sendiri," terangnya.
Oleh karena itu, Erwin menekankan, Teradata ingin menanggulangi isu ini dengan mendorong pelaku industri untuk menggunakan sistem yang disebut "Data Governance". Dengan demikian, sistem ini dipercaya akan mengurangi duplikasi data yang dianggap menganggu.
Sekadar infomrasi, Erwin Sukiato baru saja resmi ditunjuk sebagai Presiden Direktur Teradata Indonesia.
Bergabungnya Erwin ke Teradata menandakan komitmen Teradata mengukuhkan posisinya sebagai perusahaan data dan analisis terbaik untuk menjangkau lebih banyak sektor.
Pria berkacamata ini juga mengungkap misinya untuk terus mendorong pertumbuhan teradata Indonesia dengan menembus sektor baru.
Selain itu, ia juga akan terus membantu pelanggan lama dan baru untuk menemukan wawasan yang mengubah permainan dari data dalam jumlah besar, terutama pada bidang kecerdasan buatan (AI, Artificial Intelligence).
"Indonesia itu pasar penting bagi Teradata. Kami sudah memiliki beberapa pelanggan telekomunikasi dan perbankan yang besar. Dan kami berada di dalam posisi yang baik untuk menjangkau sektor pemerintahan dan utilitas," kata Erwin kepada awak media di Ritz Carlton Pacific Place, Jakarta, Rabu (7/2/2018).
Erwin sendiri akan bertanggung jawab meningkatkan pertumbuhan bisnis Teradata Indonesia secara strategis serta mengawasi dan mengeolola strategi penjualan, layanan profesional, serta strategi manajemen pelanggan.
Ia juga akan melapor ke Andrew Blamey, Area Vice President Asia Pacific dan Korea (APAK).
(Jek/Isk)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: