Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, Abdul Kadir Karding mengungkap pemetaan suara di Pulau Sumatera. Di sana, elektabilitas Jokowi masih tertinggal.
"Ada beberapa daerah yang 2014 kalah dan survei sekarang masih berimbang sebenarnya kecuali Sumatera Barat. Riau kemudian Sumatera Utara relatif masih kejar-kejaran," ujar Karding di Jakarta, Jumat (16/11/2018).
Advertisement
Politikus PKB itu mengakui di Riau, Sumatera Utara dan Sumatera Barat masih kalah di kantong suara pemilih muslim. Gerilya cawapres Ma'ruf Amin yang juga Ketum MUI itu, diharapkan mampu menggenjot elektabilitas Jokowi lebih jauh.
"Jadi Kiai Ma'ruf saya kira sedang kita dorong untuk menyisir daerah basis-basis muslim yang ada di daerah tersebut," kata Karding.
Di daerah lainnya, seperti Lampung, Sumatera Selatan, Bengkulu, sudah unggul dibandingkan capres nomor urut 02 Prabowo Subianto. Karding menyebut dalam lima bulan ke depan bisa memimpin.
"Jadi kita sih masih optimis bagus di Sumatera memang tentu kita akan melakukan langkah strategis agar leadingnya lebih jauh jaraknya dengan Pak Prabowo, masih ada lima bulan kita akan pasti memimpin jauh dari mereka," pungkas Karding.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Catatan 2014
Pada Pilpres 2014 lalu, Jokowi kalah telak dibandingkan Prabowo. Jokowi mendapatkan suara 539.308 alias 23,08 persen.
Sementara di Riau, Prabowo unggul di angka 50,12 persen dibandingkan Jokowi 49,88 persen. Sedangkan di Sumatera Utara Jokowi ketika itu unggul dengan perolehan 55,24 persen dibandingkan Prabowo 44,76 persen.
Sebelumnya Ma'ruf Amin mengakui bakal bergerilya di beberapa daerah di mana Jokowi kalah karena isu agama. Antara lain Jakarta, Banten, Jabar, dan Sumatera.
Reporter: Ahda Bayhaqi
Sumber: Merdeka.com
Advertisement