Liputan6.com, Jakarta - Sebagai negara yang menganut budaya ketimuran, topik seks seringkali tabu untuk dibahas di ranah publik. Namun demikian, bukan berarti tidak ada upaya untuk mengedukasi guna menanamkan persepsi bahwa pembahasan ini tak melulu soal porno.
Akibat minim pengetahuan, mungkin cukup banyak orang tidak tahu jika ia sudah jadi korban pelecehan seksual, bahkan di tempat kerja. Sederet tanda pelecehan seksual yang bisa terjadi di tempat kerja ini bisa jadi petunjuk bagi Anda seperti dilansir dari businessinsider.sg, Jumat (16/11/2018).
Mengalami perlakukan berbau seksual yang membuat Anda tidak nyaman
Ellen Bravo, member Family Values @ Work, sebuah jaringan yang mengupayakan 'peraturan ramah' bagi pekerja mengatakan, komentar berbau sekual atau permintaan tidak Anda kehendaki, bahkan sentuhan yang tak seharusnya adalah tanda pertama dari pelecehan seksual.
Baca Juga
Advertisement
Contohnya, ada orang berdiri terlalu dekat dan berbicara intim, terus berkomentar tentang tubuh Anda dengan cara yang membuat Anda kurang nyaman, bertanya tentang pengalaman seksual Anda atau memaksa bercerita tentang pengalaman seksual orang tersebut.
Menurut Ellen, ada perbedaan saat orang mengatakan 'Gaun yang bagus!' dengan 'Gaun itu sangat menunjukan lekuk tubuh Anda'. Karenanya, Anda harus mengenali dan bertanya pada diri sendiri, apakah pertanyaan seputar seksual ini membuat Anda tidak nyaman?
Tidak bisa membuatnya berhenti
Indikasi kedua adalah ketika Anda tidak bisa membuatnya berenti. Kata-kata seperti 'Saya tidak mau','Saya tidak suka', atau 'Tolong berhenti melakukan itu' seperti tak berdampak padanya. Orang tersebut terus menunjukkan kelakuan yang mengarah pada tindakan seksual.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Mengenal Ciri Pelecehan Seksual di Kantor
Tertekan dengan komentar seksual seseorang
Secara langsung maupun tidak langsung, Anda merasa tertekan dan tidak punya kemampuan untuk menghindar dari tindakan tersebut. "Anda tahu kalau pelaku pelecehan seksual sedang beraksi. Tapi, Anda seperti tak punya kekuatan untuk menghindari, apalagi membuatnya berhenti," tutur Ellen.
Tidak nyaman untuk protes
Anda mungkin sudah merasa tidak nyaman dan hendak protes. Namun, feedback orang tersebut membuat ucapan tidak setuju Anda malah berbalik dan membuat Anda lebih takut. "Anda tentu tak ingin orang tersebut terlibat masalah. Anda hanya benar-benar ingin perbuatan (mengarah ke pelecehan seksual) untuk berhenti," jelas Ellen.
Takut bercerita pada orang lain
Jika Anda mendengar atau melihat orang lain yang sudah sering dikiritk atau menghadapi konsekuensi karier yang negatif takut untuk berbicara, kata Ellen, itu adalah bendera merah. Berkomentar kalau ia hanya ingin perhatian akan membuat keadaan makin runyam. Desakan-desakan ini membuat korban takut berbicara tentang pelecehan seksual yang dialami.
Merasa dihukum karena jenis kelamin
FairyGodBoss melaporkan, jika Anda menduga diberikan jam kerja berbeda, pekerjaan yang lain dari kebanyakan pekerja, tak diberi kesempatan dan promosi karena jenis kelamin, hal ini juga bisa dikategorikan sebagai pelecehan seksual.
Advertisement