Liputan6.com, Los Angeles - Jumlah orang yang hilang dalam salah satu kebakaran paling mematikan di negara bagian California, Amerika Serikat (AS), meroket hingga lebih dari 600, lapor pihak berwenang pada Kamis 15 November.
Di saat yang sama, tujuh korban tewas baru ditemukan, menambah jumlah kematian yang teridentifikasi hingga 63 orang.
Dikutip dari South China Morning Post pada Jumat (16/11/2018), Sheriff Butte County, Kory Honea, mengatakan jumlah korban hilang akibat kebakaran meningkat hingga 631 orang.
Sementara upaya pemadaman dan pencarian terus dilakukan di daerah-daerah yang terkena kobaran Camp Fire, julukan bagi kebakaran di wilayah California Utara.
"Saya ingin Anda memahami bahwa kekacauan yang kami hadapi sangatlah luar biasa, api terus menyala hebat," katanya kepada wartawan.
Baca Juga
Advertisement
Pihak berwenang mengaitkan tingginya jumlah korban tewas dengan laju api yang berubah cepat akibat dorongan angin dari arah timur laut. Lahan kering berisi semak-semak dan pepohongan meranggas membuat kebakaran segera meluas hingga ke Paradise, kota berpenduduk 27.000 jiwa yang berlokasi di dekatnya.
Sheriff Kory Honea mengatakan daftar orang hilang akan terus berfluktuasi karena beberapa nama ditambah dan dihapus dengan cepat, baik karena telah ditemukan atau teridentfikasi tewas.
Hampir 9.000 rumah dan bangunan lain sebagian besar wilayah Kota Paradise terbakar pada Kamis malam, beberapa jam setelah api kembali berkobar, lapor Departemen Kehutanan California dan Perlindungan Kebakaran dalam sebuah pernyataan.
Ribuan bangunan lainnya masih terancam oleh kobaran api, dan sebanyak 50.000 orang tetap di bawah perintah evakuasi. Pasukan petugas pemadam kebakaran, termasuk bantuan dari negara-negara bagian yang jauh, masih berusaha menahan dan mengendalikan api.
Setidaknya tiga orang lainnya tewas di California selatan dalam kebakaran lain yang dijuluki Woolsey.
Di lain pihak, Presiden Donald Trump akan mengunjungi California pada hari Sabtu untuk menemui korban kebakaran lahan.
Kebakaran Camp Fire bermula di Hutan Nasional Plumas, sebelah utara Sacramento, pada Kamis 8 November dan dengan cepat melanda kota Paradise di dekatnya.
Warga terpaksa mengungsi karena lebih dari 6.700 rumah dan unit bisnis hancur, menjadikannya sebagai bencana kebakaran paling merusak dalam sejarah negara bagian California.
Kebakaran bergerak sangat cepat sehingga beberapa orang harus meninggalkan mobil mereka di tengah jalan, dan berusaha berlari menjauh dari kobaran api.
Adapun kebakaran Woolsey dimulai bersamaan di dekat Thousand Oaks, sekitar 40 mil (setara 64 kilometer) barat laut pusat Kota Los Angeles. Pada Jumat 9 November, api menyebar hingga melintasi jalan raya Highway 101 dan terus mengarah ke pantai.
Kebakaran tersebut juga melanda sebagian kawasan Malibu dan Calabasas, yang merupakan kawasan hunian bagi banyak selebritas kenamaan dunia, seperti Kim Kardashian West, Lady Gaga, dan Guillermo del Toro.
Simak video pilihan berikut:
Harus Dibangun Ulang
Sementara itu, Direktur lembaga tanggap darurat Amerika Serikat (AS) mengatakan Kota Paradise yang rusak oleh kebakaran California, membutuhkan pembangunan total secara menyeluruh, yang akan memakan waktu beberapa tahun.
Brock Long, administrator Badan Manajemen Darurat Federal (FEMA), mengatakan kerusakan di Kota Paradise adalah "salah satu bencana terburuk" yang pernah dilihatnya.
Dalam konferensi pers pada Rabu 14 November, Direktur Pemadam Kebakaran California mengatakan bahwa kerja keras terus dilakukan untuk menahan laju kobaran api.
"Saya ingin menegaskan kembali bahwa kami memiliki banyak pekerjaan yang harus dilakukan, kami akan terus berada di sini, kami akan menyelesaikannya sampai pekerjaan selesai," kata Long.
Dalam twit di hari yang sama, Presiden Donald Trump mengatakan dia telah diberitahu tentang situasi buruk tersebut oleh Long dan Menteri Dalam Negeri Ryan Zinke, yang keduanya saat ini berada di California.
Trump juga disebut menawarkan dukungannya kepada Gubernur California Jerry Brown.
Advertisement