Soal Keterlibatan Dirut PLN Sofyan Basir di Suap PLTU Riau-1, Ini Kata Idrus Marham

Menurut Idrus, dugaan keterlibatan Sofyan Basir yang disebutkan dalam sidang itu, akan lebih baik jika Johanes dan Eni sendiri yang membeberkannya.

oleh Fachrur Rozie diperbarui 16 Nov 2018, 15:53 WIB
Mantan Menteri Sosial Idrus Marham saat tiba di Gedung KPK, Kamis (8/11). Idrus disebut berperan sebagai pihak yang membantu meloloskan Blackgold untuk menggarap proyek PLTU Riau-1. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Nama Direktur Utama PLN Sofyan Basir kembali disebut dalam sidang pemeriksaan terdakwa kasus suap PLTU Riau-1, Johanes B Kotjo. Mantan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Golkar Idrus Marham enggan berkomentar soal keterlibatan Sofyan Basir dalam kasus yang juga menjeratnya tersebut.

"Itu urusan penyidik. Saya enggak mengerti," ujar Idrus di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (16/11/2018).

Menurut dia, dugaan keterlibatan Sofyan Basir yang disebutkan dalam sidang itu, akan lebih baik jika Johanes dan Eni sendiri yang membeberkannya. 

"Jangan saya. Pak Kotjo kan sudah buat pernyataan-pernyataan, kan? Itu lebih bagus, daripada saya yang buat pernyataan terima uang atau tidak. Tanya Pak Kotjo," kata Idrus.

Tak hanya soal keterlibatan Sofyan Basir, Idrus juga meminta media untuk bertanya kepada Johanes Kotjo dan Eni soal keterlibatannya dalam kasus ini.

"Artinya biar orang yang punya kewenangan untuk itu akan lebih bagus (yang mengungkap). Terkait (keterlibatan) saya, tanya Bu Eni, tanya Pak Kotjo. Apakah ada fakta atau tidak, itu penting biar seluruh proses-proses ini berjalan dengan baik, dan tentu berdasarkan fakta-fakta kebenaran KPK semakin kuat," kata Idrus.

 

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Bantah

Dirut PLN Sofyan Basir saat menghadiri penandatanganan surat perjanjian kredit Rp 4,5 triliun sindikasi Proyek Transmisi dan Gardu Induk Jawa bagian tengah di Jakarta, Rabu (14/11). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Pada sidang suap PLTU Riau-1, Johanes mengaku pernah beberapa kali bertemu dengan Sofyan Basir terkait proyek senilai USD 900 juta itu.

Johanes mengatakan, pertemuan tersebut difasilitas oleh mantan Ketua Komisi VII DPR Eni Maulani Saragih. Eni dan Sofyan disebut menerima uang dari Johanes agar perusahaannya, Blackgold Natural Resources Limited menggarap proyek PLTU Riau-1.

Sebelumnya, Direktur Utama PT PLN Sofyan Basir membantah menerima janji suap terkait proyek pembangunan PLTU Riau-1.

"Tidak, tidak, jujur kami enggak diarahkan atau berencana untuk fee-fee itu enggak ada," ujar Sofyan dalam sidang perkara suap proyek PLTU Riau-1, Kamis, 25 Oktober 2018.

Namun, dia tidak membantah pernah beberapa kali bertemu dengan Eni Maulani Saragih yang saat itu menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi Energi DPR. Juga Kotjo, untuk membahas proyek PLTU Riau. Namun, dia tak pernah mendengar soal adanya fee terkait proyek itu.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya