Liputan6.com, London - Menaklukkan kompetisi sekelas Liga Inggris dan Spanyol bukan perkara gampang. Pemain dengan skill mumpuni dan nama besar belum tentu mampu memasukkan nama mereka ke buku sejarah dua kompetisi bergengsi tersebut.
Baca Juga
Advertisement
Namun segala kesulitan di Liga Inggris dan Spanyol ternyata bukan apa-apa bagi tiga pemain ini. Di klub masing-masing, mereka berhasil menorehkan prestasi, baik di level klub maupun individu.
Nama mereka pun terkenang abadi di hati para suporter. Tidak heran, mereka pun dirindukan untuk kembali bergabung demi mengangkat prestasi klub.
Keberhasilan menaklukkan Liga Inggris dan Italia membuat harum nama ketiga pemain ini di pentas sepak bola dunia. Siapa saja kah tiga pemain itu?
Seperti dilansir Sportskeeda, berikut daftarnya.
1. Zlatan Ibrahimovic
Zlatan Ibrahimovic termasuk kategori pemain petualang. Pemain berusia 37 tahun ini pernah mencicipi Liga Belanda, Italia, Spanyol, Inggris, dan terakhir Amerika Serikat sepanjang kariernya.
Ibrahimovic pun bukan sekadar numpang lewat di liga-liga papan atas tersebut. Ya, pemain asal Swedia ini memasukkan namanya ke buku sejarah di masing-masing Liga.
Setelah sukses bersama Ajax, Ibra juga mengecap sukses di Italia. Bersama Juventus, Inter Milan, dan AC Milan, Ibra berhasil meraih masing-masing tiga gelar juara Liga Italia.
Total, Ibrahimovic mencetak 138 gol selama merumput di Italia. Rinciannya, Ibra mencetak 26 gol bagi Juventus, 66 gol bagi Inter Milan, dan 56 gol bagi AC Milan.
Ibra lalu pindah ke Barcelona dan meraih gelar juara Liga Spanyol, Piala Super Spanyol (2 kali), Piala Super Eropa, dan Piala Dunia Antarklub masing-masing sekali.
Manchester United menjadi pilihan Ibra setelah berpetualang di Prancis bersama PSG. Bereuni dengan Jose Mourinho, Ibrahimovic meraih 1 trofi Piala Liga, 1 trofi Community Shield, dan 1 trofi Liga Europa.
Advertisement
2. Thierry Henry
Striker lain yang juga sukses 'menjajah' Liga Inggris dan Spanyol adalah Thierry Henry. Namanya terukir sebagai legenda Arsenal dan juga Barcelona.
Kurang sukses di Italia bersama Juventus, Henry bergabung dengan Arsenal pada musim 1999/2000. Di bawah asuhan Arsene Wenger, Henry menjelma menjadi salah satu striker paling berbahaya di dunia.
Sebanyak 226 gol dibuatnya untuk Arsenal dari 369 penampilan. Henry juga mempersembahkan enam trofi bagi Meriam London.
Salah satu trofi ikonik tentu adalah trofi emas Liga Inggris yang diraih usai Arsenal tak terkalahkan selama semusim pada 2003/04.
Penasaran dengan Liga Champions, Henry lalu pindah ke Barcelona. Bersama Blaugrana, rasa penasaran Henry tertuntaskan. Henry membentuk trio mematikan bersama Lionel Messi dan Samuel Eto'o di lini depan Barcelona.
Ia pun meraih trofi Liga Champions yang diidam-idamkannya. Total, Henry meraih tujuh trofi saat berkostum Barcelona.
3. Cristiano Ronaldo
Cristiano Ronaldo tentu harus dimasukkan ke dalam daftar ini. Baik saat di Manchester United (MU) atau Real Madrid, kesuksesan tidak pernah mau jauh dari pemain asal Portugal tersebut.
Datang ke MU pada musim 2003/04, Ronaldo memasukkan namanya ke dalam deretan legenda Setan Merah. Mengenakan nomor tujuh warisan David Beckham tidak membuat Ronaldo terbebani.
Sebaliknya, Ronaldo mampu membuktikan bahwa ia pantas mewarisi nomor keramat tersebut. Sebanyak 118 gol dan 292 penampilan dibuat Ronaldo bagi MU.
Dalam soal trofi, Ronaldo total meraih sembilan trofi bersama MU. Tiga di antaranya adalah trofi Liga Inggris yang diraih secara beruntun.
Kesuksesan bersama MU pula yang membuat Real Madrid memboyongya pada 2009 dengan banderol 80 juta pound sterling atau Rp 1,5 triliun. Harga itu membuat Ronaldo sempat menyandang predikat pemain termahal dunia.
Namun Real Madrid tak menyesal menggelontorkan dana selangit. Pasalnya, Ronaldo membawa Real Madrid meraih hattrick juara Liga Champions.
Untuk urusan gol, 450 gol dibuatnya bagi Real Madrid hanya dalam 438 penampilan. Magis Ronaldo bahkan sulit digantikan setelah ia pindah ke Juventus awal musim ini.
Advertisement