Pindah ke Kota Ini Anda Bakal Dibayar Rp 145 Juta, Mau?

Berpindah tempat tinggal bukanlah sesuatu yang murah. Namun, kota ini malah menawarkan bayaran bagi orang yang mau menjadi warganya.

oleh Liputan6.com diperbarui 17 Nov 2018, 07:00 WIB
(Foto: Jefferson Lines) Kota Kansas, Missouri, Amerika Serikat

Liputan6.com, Jakarta Biasanya, Anda akan perlu mengeluarkan sejumlah uang untuk berpindah tempat tinggal. Apalagi, biaya hunian saat ini terus meningkat.

Namun, biaya pindahan tidak lagi menjadi masalah apabila Anda pindah ke Tulsa. Di saat sejumlah kota memiliki harga hunian yang begitu mahal, kota Tulsa malah rela membayar orang untuk menjadi warganya.

Tulsa yang merupakan kota dari negara bagian Oklahoma, AS telah meluncurkan program yang diberi nama Tulsa Remote. Selain menawarkan bayaran dengan jumlah USD 10 ribu atau Rp 145 juta setiap tahunnya, program ini juga menawarkan sejumlah insentif menarik lainnya. 

Fasilitas lain yang ditawarkan di antaranya keanggotaan di co-working space, potongan harga sewa apartemen hingga tiga bulan di Tulsa’s Arts District, juga program-program lain yang diciptakan untuk membantu para pekerja.

Program Tulsa Remote ini merupakan bagian dari serangkaian upaya untuk menarik pekerja-pekerja berbakat baru yang dipelopori oleh George Kaiser Family Foundation. Yayasan tersebut berkomitmen untuk mengatasi kemiskinan di Tulsa dan menciptakan kota yang lebih hidup.

“Kami berharap ini dapat menarik pekerja teknologi berbakat dan membuat banyak pebisnis menjadikan Tulsa rumah mereka dan tempat untuk meniti karier, atau mendirikan bisnis baru,” ujar Direktur Eksekutif George Kaiser Family Foundation Ken Levit.

Levit meneruskan, dirinya memprediksi program ini juga akan menarik pekerja yang berasal dari Oklahoma untuk kembali ke kota asalnya.


Bukan Satu-satunya

Memiliki angka kriminal yang tinggi, 5 kota di Amerika ini dianggap berbahaya. (doc: iStock)

Menariknya, Tulsa bukan satu-satunya kota yang menawarkan sejumlah uang untuk mereka yang ingin berpindah ke kotanya. Beberapa waktu lalu, negara bagian Vermont mengumumkan rencananya untuk membayar pekerja jarak jauh sebesar USD 10 ribu atau Rp 145 juta (asumsi kurs Rp 14.569 per dolar AS) untuk pindah dan menetap di sana.

Kota lain di AS, New Haven menawarkan USD 80 ribu (Rp 1,1 miliar) sebagai insentif. Di Itali, sebuah kota kecil bernama Candela misalnya, menawarkan penduduknya USD 2.350 (Rp 34,2 juta) untuk berpindah ke kotanya.

Bagi kota-kota ini, program yang memberikan upah bagi warga yang berpindah merupakan salah satu cara untuk mengisi jumlah populasi yang minim.

Tak hanya kota saja, sejumlah negara bahkan juga menerapkan program ini. Chile misalnya, akan memberikan uang senilai USD 45 ribu (Rp 655,4 juta) dan visa kerja 1 tahun bagi mereka yang ingin mendirikan bisnis di sana.

Program ini merupakan upaya untuk menjadikan Chile pusat bisnis di Amerika Selatan. Hal yang sama juga dilakukan oleh Irlandia lewat programnya Enterprise Ireland.

Apabila sejumlah kota meluncurkan program ini untuk meningkatkan jumlah populasi, Chile dan Irlandia memanfaatkanya untuk menarik pebisnis dari berbagai penjuru dunia. (Felicia Margaretha)

 

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya