Cegah Begal, Driver Taksi Online Ini Pasang Kurungan di Dalam Mobil

Driver ini memasang semacam kerangkeng di belakang kursi supir. Kurungan ini terbuat dari anyaman kawat. Malah, si driver ingin melapisinya dengan kawat nyamuk.

oleh Liputan6.com diperbarui 16 Nov 2018, 20:00 WIB
Seorang penumpang taksi online menceritakan pengalamannya yang unik saat berbincang dengan driver taksi online. (Ilustrasi: Pexels.com)

Liputan6.com, Jakarta - Profesi driver taksi online rawan, memang menjadi sasaran kejahatan.

Seringkali, mereka menjadi sasaran empuk dari para begal dan perampok. Apalagi ketika malam hari, risiko yang dihadapi semakin besar.

Mengetahui profesinya rawan begal, ada seorang driver taksi online yang memiliki solusi jenius.

Dia memasang semacam kerangkeng di belakang kursi supir. Kurungan ini terbuat dari anyaman kawat. Malah, si driver ingin melapisinya dengan kawat nyamuk.

Driver taksi online ini memasang kerangkeng sebagai tindakannya berjaga-jaga dari hal yang tak diinginkan.

Alasan ia membuat kurungan tersebut, karena dirinya baru saja mendengar kabar seorang driver  taksi online yang baru saja dibegal belum lama ini.

Foto itu diungkap dari unggahan seorang warganet dan diunggah ulang oleh akun @dramaojol.id.

"Sebuah inovasi," tulis @dramaojol.id.


Warganet Apresiasi Ide Sopir

Ilustrasi Taksi Online. Ilustrasi: Dwiangga Perwira/Kriminologi.id

Unggahan tersebut sontak menuai pujian dari warganet. Kebanyakan menilai ide si driver taksi online ini keren.

"Wah, ide bagus. Bapak gua suruh bikin ginian lhaa," tulis @melanptr_.

"Keren, sih, idenya," tulis @delladiandraa.

Ada juga yang memberikan masukan agar sopir itu menambahkan lapisan kaca anti peluru dan "senjata" lainnya. Tujuannya untuk mengantisipasi senjata api.

"Kalau perlu, ada lapisan kaca antipeluru untuk antisipasi senjata api," tulis @rff_farahffr.

"Jangan lupa bawa spray gas air mata. Biar kalau begalnya coba ngerusak, tinggal semprotin air mata," tulis @smileyvin.


Gara-Gara Supir Bunuh Penumpang, Layanan Taksi Online Ini Dihapus Massal

Ilustrasi pembunuhan sopir taksi online. Ilustrasi: Amin H. Al Bakki/Kriminologi.id

Ribuan pengguna aplikasi taksi online Tiongkok menghapus aplikasi taksi online paling populer di negara tersebut, yakni Didi Chuxing.

Hal ini dilakukan setelah dua penumpang perempuan menjadi korban pembunuhan yang dilakukan pengemudi taksi online Didi Chuxing.

Sebagaimana dikutip Tekno Liputan6.com dari Bloomberg, Selasa (28/8/2018), Didi Chuxing telah menjadi bulan-bulanan warganet, pemerintah, dan media setelah kasus pemerkosaan dan pembunuhan penumpang perempuan oleh seorang pengemudi.

Parahnya, salah satu pelaku sebelumnya sudah mendapatkan banyak keluhan dari penumpang perempuan.

Dalam pernyataannya, perusahaan taksi online terkemuka Tiongkok ini pun memohon maaf atas kasus tersebut. Selain itu, dua petinggi di Didi Chuxing juga ditangguhkan dari jabatannya.

Pembunuhan penumpang perempuan ini terjadi dua kali dalam tiga bulan. Sebelumnya pada bulan Mei, seorang pramugari diduga dibunuh pengemudi.

Saat itu, sudah banyak warganet yang menyerukan untuk menghapus aplikasi Didi Chuxing dari smartphone mereka.

Bahkan seorang artis Tiongkok Wang Xiaochen yang punya 9 juta pengikut di jejaring sosial Weibo mengunggah screenshot bahwa dirinya telah menghapus aplikasi itu.

Dia menuliskan keterangan "goodbye". Bahkan, unggahan itu mendapatkan 285 ribu tanda likes dan lebih dari 40 ribu komentar.

Dalam komentar, warganet mengatakan, telah melakukan hal serupa. Tidak sedikit juga warganet yang mencuitkan keluhan tentang prosedur keselamatan Didi Chuxing yang dianggap tidak layak.

Reporter: Dream

Sumber: Dream.co.id

(Jek)

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya