Liputan6.com, Jakarta - Tim Kampanye Daerah Jokowi-Ma'ruf Jawa Timur melakukan konsolidasi di Surabaya, Jawa Timur, Jumat (16/11). Dalam konsolidasi itu banyak pula warga Nadhlatul Ulama (NU) Jatim yang hadir.
Sekretaris Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, Hasto Kristiyanto mengaku menerima banyak keluhan sikap cawapres nomor urut 02 Sandiaga Uno yang melangkahi makam pendiri NU, KH Bisri Syansuri.
Advertisement
"Kami memahami kegusaran warga NU terhadap tindakan tidak terpuji Sandiaga yang melangkahi makam almarhum KH Bisri Syansuri," kata Hasto melalui keterangan pers, Jumat (16/11).
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan itu menuturkan perilaku Sandiaga tidak mencerminkan bangsa sendiri. Ziarah kubur itu harusnya dilandasi niatan suci dan rasa hormat.
"Bahaya kalau negara dipimpin oleh seorang yang tidak memahami kepribadian bangsanya, dan menjadikan ziarah kubur hanya sebagai pencitraan demi dapat dukungan keluarga Nahdliyin," tegas Hasto.
Dia menyebut ziarah yang dilakukan Sandiaga bermotif politik semata. Sehingga mantan Wagub DKI Jakarta itu termakan karma politik.
"Tidak heran kampanye belum lama berlangsung, mereka sudah tiga kali meminta maaf. Jadi pemimpin itu tidak boleh grusa-grusu, emosional, main ancam dan jangan kedepankan pencitraan seolah agamis. Itulah akibatnya kalau kekuasaan dilakukan dengan cara tidak benar, seperti membeli rekomendasi Rp 1 Triliun," kata Hasto.
Hasto menambahkan betapa pentingnya Provinsi Jawa Timur sebagai pusat perpaduan kalangan nasionalis-Islamis. Dengan semangat itu, Hasto mengingatkan kepada anggota TKD untuk bisa memenangkan total Jokowi-Ma'ruf sebagai perwakilan kelompok nasionalis dan Islam.
"Kita tidak hanya sekadar sedang memenangkan Pak Jokowi-Kiai Maruf, tetapi sedang memenangkan nasib kita, memenangkan masa depan bangsa dan negara Indonesia di tangan pemimpin yang lahir dari rakyat," tandas Hasto.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Siap Minta Maaf Bila...
Sementara Sandiaga mengatakan siap meminta maaf kepada ahli waris KH Bisri apabila itu adalah perintah ulama.
“Kalau itu perintah ulama, kita akan datang,” kata Sandiaga di Makam Habib Kwitang, Jakarta Pusat, Kamis (15/11/2018).
Ia mengaku bersedia kembali ke Jombang untuk meminta maaf. “Saya akan datang ke Jombang dan langsung minta maaf,” ucap dia.
Namun, Sandiaga belum menentukan kapan akan meminta maaf pada keluarga KH Bisri. “Nanti diatur waktunya, sama yang punya ahli warisnya,” ucapnya
Reporter: Ahda Bayhaqi
Sumber: Merdeka.com
Advertisement