Dalam 2-3 Tahun, Skytrain Soetta Diprediksi Lewat per 5 Menit

Skytrain masih butuh waktu uji coba ribuan jam sebelum mampu beroperasi.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 19 Nov 2018, 11:25 WIB
Tampilan ruang kontrol kereta tanpa awak Skytrain saat berada di jalur lintasan di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Selasa (15/8). (Liputan6.com/Helmi Afandi)

Liputan6.com, Jakarta - Penumpang bandara akan terus dimanjakan dengan konektivitas seputar bandara yang paripurna. Tak hanya kereta bandara yang targetnya sampai ke Soekarno-Hatta dalam 15 menit, dan nantinya Skytrain akan lewat tiap 5 menit dalam 2-3 tahun ke depan.

Saat ini, Skytrain per terminal masih tiap 15 menit. Pihak bandara masih menyempurnakan hal tersebut dengan pengujian jam terbang Skytrain driverless (tanpa awak).

Itu diungkapkan Direktur Utama PT Railink Heru Kuswanto. Ia berkata, tidak ada masalah dari segi sarana, dan yang perlu ditunggu adalah jam terbang pengoperasian sesuai hukum yang berlaku.

"Desainnya (Skytraindriverless, tapi Undang-Undang kita untuk bisa mencapai driverless harus berapa jam terbang dulu? Paling tidak setahun baru pede untuk melepas driver," ujar Heru ketika berkunjung ke kantor Kapan Lagi Youniverse di Jakarta, pekan lalu.

Heru menyebut, proses jam terbang tersebut butuh waktu ribuan jam, dan harus dilakukan pengujian atas dasar alasan keamanan.

"Kalau sarana ini saya yakin tidak ada masalah. Ini butuh keterujian dengan jam operasi yang sekian ribu tadi. Kalau driverless bisa per 5 menit," tegasnya.

Ia memprediksi Skytrain tersebut dapat dinikmati hasilnya sekitar 2-3 tahun ke depan. Ini paralel dengan selesainya perlengkapan infrastruktur di stasiun Manggarai yang dapat mempercepat jalur tempuh KA bandara ke Soetta.

"Mungkin 2-3 tahun ke depan kita baru akan melihat ketika semua infrastruktur selesai, kita bisa lihat peningkatannya," jelas Heru.


AP II Tambah Trainset pada Skytrain Bandara Internasional Soekarno-Hatta

Kereta tanpa awak, Skytrain berada di jalur lintasan di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Selasa (15/8). Skytrain akan melayani penumpang dari Integrated Building, Terminal 1, Terminal 2, Terminal 3, dan arah sebaliknya. (Liputan6.com/Helmi Afandi)

Penambahan trainset fasilitas kereta layang (skytrain) Bandara Internasional Soekarno-Hatta telah dilakukan PT Angkasa Pura II (Persero). Kini, fasilitas yang menghubungkan kereta bandara dengan terminal 1, 2, dan 3 tersebut memiliki daya angkut hingga 352 penumpang.

Presiden Direktur PT Angkasa Pura II, Muhammad Awaluddin mengungkapkan penambahan trainset ini sudah sesuai dengan target perusahaan untuk meningkatkan daya angkut skytrain yang semakin hari semakin diminati penumpang baik domestik maupun internasional.

"Sesuai dengan target awal kami bahwa penambahan skytrain ini kita laksanakan pada pertengahan Agustus. Selanjutnya adalah pengoperasian full OCC (Operation Command Center) untuk mempercepat headway dari skytrain," jelas Awaluddin dalam keterangannya, Senin (27/8/2018).

Sistem pengoperasian Skytrain Bandara Internasional Soekarno-Hatta saat ini masih dioperasikan dengan Kecepatan maksimal yang mampu ditempuh 30km/jam dengan headway 15 menit dan hanya membutuhkan 1 menit untuk menurunkan/menaikkan penumpang. Kedepannya skytrain ini akan dioperasikan dengan headway 5 menit.

Awaluddin menargetkan diakhir tahun 2018 peningkatan headway tersebut telah siap. "Tentu kami terus melakukan pengkajian serta evaluasi untuk sistem ini. Keselamatan penumpang selalu menjadi prioritas utama kami. Target kami diakhir 2018, headway skytrain akan menjadi 5 menit," tutup Awaluddin.

 

Tonton Video Ini:

 

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya