Keseriusan Timses Jokowi Garap Suara Perempuan lewat Nawacita II

Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf memperlihatkan keseriusan menggarap suara perempuan dalam Pilpres 2019. Pasalnya, terdapat 50,2 persen pemilih adalah kaum perempuan.

oleh Liputan6.com diperbarui 17 Nov 2018, 17:15 WIB
Ketua Umum Inasgoc, Erick Thohir saat jumpa pers peluncuran album Asian Games 2018 di Stadion Akuatik, Jakarta, Jumat (13/7). Terdapat 13 judul lagu yang terkumpul dalam album Asian Games 2018. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf memperlihatkan keseriusan menggarap suara perempuan dalam Pilpres 2019. Pasalnya, terdapat 50,2 persen pemilih adalah kaum perempuan.

Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, Erick Thohir menuturkan cara pendekatan kepada pemilih perempuan adalah melalui hati nurani.

Para perempuan, khususnya ibu-ibu diberikan pengertian bahwa program yang telah dijalankan Jokowi bermanfaat. Dia mencontohkan Kartu Indonesia Sehat.

"Ibu-ibu lebih sulit dipolitisasi karena pakai nurani dan saya yakinkan bahwa apa yang sudah dilakukan presiden itu sangat membantu ekonomi," ungkapnya usai Deklarasi Perempuan Tangguh Pilih Jokowi (PRATIWI) di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (17/11/2018).

Erick tak mengungkap seberapa besar hitungan survei internal pemilih perempuan pasangan Joko Widodo dan Ma'ruf Amin. Dia hanya bilang bakal menargetkan perolehan sebesar mungkin.

"Sebanyak-banyaknya target, namanya juga pemilu," sebutnya.

Sementara, program unggulan untuk perempuan, Erick mengatakan akan melanjutkan program Nawacita pertama. Seperti yang sudah dilakukan adalah meningkatkan partisipasi perempuan di publik. Jokowi sudah melakukan dengan mengangkat 8 perempuan di kursi menteri.

Menambahkan Erick, Direktur Relawan Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, Maman Imanulhaq menyebut beberapa fokus utama program perempuan dalam Nawacita II. Program itu berkutat dalam isu kesetaraan gender.

 


Gender

Selain partisipasi publik yang sudah dijalankan, akan ada perhatian lebih terhadap masalah diskriminasi gender. Maman mengatakan salah satu programnya adalah meningkatkan kesadaran masyarakat melalui edukasi politik.

"Dan juga peerhatian kita kepada diskriminasi terhadap perempuan maka edukasi poltik kepada masyarakat termasuk tokoh agama, untuk menempatkan perempuan sejajar dengan laki-laki dan punya hak sama melibatkan perempuan dalam partisipasi publik. Itu fokus Nawacita kedua," jelas politisi PKB itu.

Keseriusan menggarap suara perempuan ditunjukan juga lewat kesiapan Tim Kampanye Nasional. Maman mengungkap ada beberapa direktorat khusus, seperti direktorar penggalangan pemilih baru dan perempuan. Bahkan dalam direktorat relawan ada wakil direktur khusus relawan perempuan.

Selain itu kerja relawan perempuan pun dimaksimalkan. Misalnya mendekati kelompok pedagang di Cirebon. Juga perempuan di pesantren dengan edukasi politik bahwa perempuan berhak aktif dalam pemilihan umum.

"Kita deketi ibu-ibu di pesantren misalnya, ada edukasi politik bahwa permpuan bersuara, perempuan harus menggunakan suaranya untuk perubahan," kata Maman.

Reporter: Ahda Bayhaqi

Sumber: Merdeka.com

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya