Senator Ini Tuntut Keluarga Miliarder Bayar Upah Layak ke Pegawai

Senator Bernie Sanders kembali berkampanye melawan miliarder yang tak membayar upah layak.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 19 Nov 2018, 07:00 WIB
Senator Vermont, Bernie Sanders (Fortune)

Liputan6.com, Washington, D.C. - Nama keluarga Walton bertengger di daftar miliarder terkaya di Forbes maupun Bloomberg. Ketiga kakak-adik itu berturut-turut berada di posisi 14, 15, dan 16 di daftar miliarder Forbes, dan ada.

Kekayaan luar biasa mereka menjadi target dari senator Bernie Sanders asal negara bagian Vermont, Amerika Serikat (AS). Senator ini menuntut agar para pegawai Walmart, bisnis milik keluarga Walton, mendapatkan gaji yang layak.

Dikutip dari Washington Examiner, Sanders memperkenalkan RUU Stop Walmart. Isi dari RUU itu adalah memberikan denda bagi perusahaan yang ingin melakukan buyback saham, kecuali mereka menaikkan gaji minimum pegawai jadi USD 15 per jam (Rp 219 ribu, USD 1 = Rp 14.612).

"Tahun lalu, 4 anggota keluarga Walton menghasilkan USD 12,7 miliar (Rp 185,5 triliun). Pegawai full-time Walmart yang upahnya USD 11/jam butuh waktu 650.000 tahun untuk menghasilkan uang sebanyak itu," ujar Bernie dalam cuitannya di Twitter.

Dalam cuitan lain, Bernie menjelaskan kekayaan keluarga miliarder itu lebih tinggi dari 40 persen warga termiskin AS. Ia pun menyebut ekonomi ini tidak adil dan mendorong mantan capres ini agar Walmart membayar upah layak.

Protes keras Bernie ke Walmart datang setelah ia baru selesai berjuang melawan orang terkaya di dunia: Jeff Bezos. Kasus antara Bezos dan Bernie juga berkaitan dengan upah.

Bernie mengancam sang miliarder dengan RUU Stop BEZOS. Isinya adalah mewajibkan perusahaan besar untuk memberikan upah USD 15/jam ke pegawainya, jika tidak maka mereka harus membayar dana bantuan sosial sesuai jumlah pegawai yang bergantung terhadap dana tersebut.

Dorongan Bernie berhasil. Amazon pun akhirnya menaikkan upah karyawan menjadi USD 15/jam.


Dalam Setahun, Harta Miliarder Dunia Bertambah Rp 21.297 Triliun

Ilustrasi miliarder (iStock)

Pada tahun 2017, kekayaan para miliarder di seluruh dunia bertambah sampai lebih dari USD 1 triliun. Kekayaan tersebut lebih tinggi dari perhitungan dalam seabad terakhir.

Dilaporkan The Guardian, sebanyak 2.159 miliarder berhasil menambah kekayaan mereka semua dengan total USD 1,4 triliun atau setara Rp 21.297 triliun (USD 1 = Rp 15.212). Angka itu didapat dari perhitungan UBS dan PwC.

Menurut UBS, kekayaan yang dihasilkan para miliarder di 2017 lebih tinggi dari yang pernah dicatat dalam sejarah. Bahkan, kekayaan yang dihasilkan keluarga Rothschild, Rockefeller dan Vanderbilt telah terlewati.

"30 tahun terakhir ini kami melihat terciptanya kekayaan yang lebih besar dari Zaman Sepuhan (Gilded Age)," tulis UBS Billionaires Report.

Padahal, Zaman Sepuhan adalah ketika banyak pelaku industri legendaris yang mengekspansi kerajaan bisnis mereka. Sebut saja John Pierpont Morgan senior alias J. P. Morgan, Andrew Carnegie, dan John Rockefeller.

Generasi Zaman Sepuhan juga melahirkan bergenerasi keluarga di Amerika Serikat (AS) dan Eropa yang memengaruhi bisnis, perbankan, politik, sampai seni selama satu abad lebih. Saham yang booming ditenggarai sebagai  penyebab mengapa 2017 para miliarder tambah kaya.

Kekayaan yang diraih para miliarder tahun lalu disebut melewati angka GDP Spanyol dan Asutralia. Ke depannya, transisi kekayaan lewat warisan pun akan terjadi.

Tahun lalu saja, 40 dari 179 orang mendapatkan status miliarder baru karena warisan. Dalam 20 tahun ke depan uang sebanyak USD 3,4 triliun (Rp 51.723 triliun).

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya