Liputan6.com, Jakarta: Jumlah anggota Polisi yang diperiksa terkait kasus bentrokan pengunjuk rasa dan aparat kepolisian di Bima, Nusa Tenggara Barat, Sabtu pekan silam, terus bertambah. Pemeriksaan yang dipimpin langsung Irwasum Polri awalnya hanya memeriksa 40 orang saja, namun kini bertambah lagi 12 orang.
"Yang diperiksa 52 orang anggota. Yaitu Brimob 27 orang, Dalmas 17 orang, Polsek 6 orang, Perwira Pengendali lapangan 2 orang," ujar Kadiv Humas Polri Irjen Pol Saud Usman Nasution di kantornya, Jakarta, Rabu (28/12),
Menurut Saud, hal ini menunjukan bahwa Polri tidak tebang pilih dalam kejadian tersebut. "Diperiksa oleh internal kita dalam rangka penentuan, apakah ada penyimpangan. Kalau ada penyimpangan, apakah ada pidananya. Jadi tidak ada yang luput dari hukuman," terangnya.
Seperti diketahui sebelumnya, Polri memeriksa 40 orang anggotanya terkait bentrokan tersebut. Polri pun mengamankan sembilan pucuk senjata api dan telah dikirim ke Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor).(MEL)
"Yang diperiksa 52 orang anggota. Yaitu Brimob 27 orang, Dalmas 17 orang, Polsek 6 orang, Perwira Pengendali lapangan 2 orang," ujar Kadiv Humas Polri Irjen Pol Saud Usman Nasution di kantornya, Jakarta, Rabu (28/12),
Menurut Saud, hal ini menunjukan bahwa Polri tidak tebang pilih dalam kejadian tersebut. "Diperiksa oleh internal kita dalam rangka penentuan, apakah ada penyimpangan. Kalau ada penyimpangan, apakah ada pidananya. Jadi tidak ada yang luput dari hukuman," terangnya.
Seperti diketahui sebelumnya, Polri memeriksa 40 orang anggotanya terkait bentrokan tersebut. Polri pun mengamankan sembilan pucuk senjata api dan telah dikirim ke Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor).(MEL)
