Museum MACAN Gelar Pameran 3 Seniman Ternama Asia

3 Seniman ternama Asia tampilkan karya-karya terbaiknya di Museum MACAN Jakarta.

oleh Henry Hens diperbarui 19 Nov 2018, 01:00 WIB
Museum MACAN tampilkan karya-karya Arahmaiani. foto: musuemmacan.org

Liputan6.com, Jakarta – Museum MACAN (Museum of Modern and Contemporary Art in Nusantara) sudah berusia satu tahun di bulan November ini. Menyambut ulang tahun mereka, museum seni moden dan kontemporer yang terletak di kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat ini menggelar pameran dengan menggandeng tiga seniman Asia sekaligus.

Ketiga seniman tersebut, antara lain Arahmaiani (Indonesia) yang menampilkan karya-karya terbaiknya dengan tajuk 'Masa Lalu Belumlah Berlalu;. Lalu ada Lee Mingwei, seniman berdarah Taiwan-Amerika yang bertajuk 'Seven Stories', dan On Kawara dari Jepang bertajuk 'One Million Years Reading'.

Pameran tersebut diluncurkan pada 16 November 2018 dan akan berlangsung mulai 17 November 2018 sampai dengan 10 Maret 2019 mendatang.  Pameran yang terbuka untuk umum ini akan menampilkan sejumlah karya seni visual, instalasi interaktif, serta performance.

Pameran ini senada dengan tujuan Museum MACAN yang ingin konsisten menampilkan program yang edukatif, sekaligus memberikan apresiasi terhadap seni.

“Melalui seni kita bisa menyampaikan hal-hal yang tidak bisa disampaikan dengan kata-kata. Pameran ini akan menawarkan pengalaman seni yang berbeda dari yang sebelumnya. Tiga seniman akan membuat pengunjung berinteraksi dan terlibat langsung di dalamnya,” ucap Aaron Seeto, Direktur Museum MACAN saat pembukaan pameran, pada Liputan6.com, Jumat 16 November 2018.


Seniman Berbagai Medium

Museum MACAN tampilkan karya-karya Arahmaiani. (Henry/liputan.com)

Arahmaiani yang pernah tinggal di beberapa negara adalah seorang seniman, penulis, dan aktivis yang berkarya lewat berbagai medium seperti lukisan, seni performance, instalasi, dan puisi.

Karya-karyanya kerap bermuatan politik, ekonomi, dan lingkungan hidup. Relevansinya sebagai seniman membuat Arahmaiani dihargai hingga karyanya dijadikan bahan studi di berbagai belahan dunia.

Sedangkan Lee Mingwei dikenal dengan instalasi dan penampilan yang melibatkan interaksi langsung dengan pengunjung atau penonton. Karya-karyanya yang personal, intim, dan emosional biasanya diwujudkan dalam kegiatan sehari-hari seperi makan, menjahit, menyapu, dan menulis.


Membacakan Nama Tahun

Museum MACAN tampilkan karya-karya Lee Mingwei. (Henry/liputan.com)

Lalu ada seni pertunjukan ‘Sonic Blossom’ dimana seorang penyanyi soprano perempuan akan memilih salah seorang pengunjung untuk dimintanya duduk di sebuah kursi.Lalu si penyanyi menyanyikan lagu, diiringi nada piano kepada pengunjung museum.

Sementara itu, On Kawara akan memberikan penampilan karya yang berjudul One Million Years (1993 - kini) untuk pertama kalinya di Indonesia. Karya partisipatif ini akan melibatkan dua orang - laki-laki dan perempuan.

Mereka membacakan nama tahun dalam karya Kawara yang terdiri dari dua bagian; One Million Years (past) dan One Million Years (future). Pembacaan karya On Kawara di Museum MACAN akan dilakukan tiga kali dalam seminggu.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya