Serangan Sosok Misterius di Air Terjun Cycloop Pos Tujuh Sentani

Tiba-tiba muncul beberapa orang pelaku keluar dari hutan dan menggunakan penutup wajah dengan baju dililit di muka dengan membawa parang, memalak dan langsung melempari enam korban dengan menggunakan batu.

oleh Liputan6.com diperbarui 19 Nov 2018, 03:01 WIB
Air terjun ini berada di kaki Gunung Rinjani (sumber: ayokelombok)

Liputan6.com, Jayapura - Kepolisian Resor Jayapura menyelidiki kasus pemalakan disertai pengeroyokan yang terjadi terhadap enam pemuda yang sedang mandi di air terjun Cycloop Pos Tujuh Sentani, Kabupaten Jayapura.

Kapolres Jayapura AKBP Victor D Mackbon mengatakan, kasus pemalakan disertai pengeroyokan itu terjadi sejak Sabtu (17/11) pada pukul 14.30 WIT.

"Kasus pemalakan disertai pengeroyokan kali ini menimpa enam orang pemuda yang sedang asyik berwisata di air terjun Pos Tujuh Sentani," ujarnya di Jayapura, Minggu 18 November 2018 dilansir Antara.

Victor menjelaskan, keenam pemuda itu yakni Bintang Barensano (18), Reza Dwi Saputra (22), Dani Molet (22), Novario Felle (24), Beto Yandeday (23), dan Jen Manggar (23) tiba di lokasi air terjun Cycloop Pos Tujuh Sentani selanjutnya sebagian dari korban mandi-mandi di kali air terjun.

Korban lainnya berfoto-foto di atas bebatuan besar, tiba-tiba muncul beberapa orang pelaku keluar dari hutan dan menggunakan penutup wajah dengan baju dililit di muka dengan membawa parang, memalak, dan langsung melempari enam korban dengan menggunakan batu.

"Saat beberapa pelaku itu melempari enam korban itu dengan batu, mereka berusaha menyelamatkan diri dengan berlindung di bebatuan besar sambil membalas lemparan batu kepada para pelaku, selanjutnya enam korban berlari ke arah bawah sambil membalas lemparan batu ke arah para pelaku," ujarnya pula.

Namun pada saat enam korban berusaha melarikan diri, beberapa di antaranya terkena lemparan batu dan salah satu korban Beto Yandeday (23) terjatuh, sehingga mengalami patah tulang pada betis sebelah kanan akibat benturan batu ketika berusaha menyelamatkan diri.

"Selang beberapa saat kemudian korban Reza Dwi Saputra (22) dan Bintang Barensano (18) tiba di bawah, selanjutnya kedua korban menuju Jalan Polomo dan memberitahu kejadian tersebut kepada keluarganya dan melaporkannya ke kami soal peristiwa di air terjun," ujarnya.


Korban Terpencar dan Tersesat

Ilustrasi topeng. (anotherfacestudio/Tumblr)

Dari laporan yang diterima, kata dia, anggota Polsek Sentani Kota bersama Tim Cycloop Sat Reskrim Polres Jayapura dan Tim Paniki Polsek Sentani Kota diback up anggota Polres Jayapura yang dipimpin Kabag Ops Polres Jayapura AKP Roberth Hitipeuw, didampingi Kapolsek Kota Kompol Hakim Sode bergerak ke tempat kejadian perkara (TKP) untuk melakukan pencarian terhadap para pelaku.

"Para pelaku berhasil melarikan diri sebelum anggota tiba di lokasi kejadian," kata Victor.

Korban lainnya tersesat pada saat melarikan diri.

Setelah menyusuri lokasi, akhirnya salah seorang korban yakni Beto Yandedai (23) ditemukan dan tidak bisa lagi berjalan akibat mengalami patah tulang betis sebelah kanan. Dia berhasil ditemukan oleh anggota di celah batu besar sehingga anggota mengevakuasi korban turun dan membawanya ke RSUD Youwari.

"Kini kasus tersebut telah ditangani Sat Reskrim Polres Jayapura," ujarnya lagi.

Akibat kejadian itu, korban Bintang Barensano (18) kehilangan HP merek Nokia dan uang tunai sebesar Rp 70.000.

Sedangkan korban Reza Dwi Saputra kehilangan satu HP Samsung J5 dan uang sebesar Rp 70.000. Kemudian korban Dani Molet (22) kehilangan HP Samsung J7 pro.

Saksikan video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya