IHSG Bergerak di Zona Hijau, Rupiah pada Posisi 14.557 per Dolar AS

Pada sesi pertama, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.031,01 dan terendah 6.020,6.

oleh Nurmayanti diperbarui 19 Nov 2018, 09:14 WIB
Pengunjung melintasi layar pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau pada awal perdagangan saham pekan ini.  

Pada pra pembukaan perdagangan saham, Senin (19/11/2018), IHSG menguat 15,98 poin atau 0,27 persen ke posisi 6.028,33. Pada pukul 09.00 JATS, IHSG menguat 15,8 poin atau 0,20 persen ke posisi 6.028,5.

Indeks saham LQ45 menguat 0,30 persen ke posisi 961,76. Sebagian besar indeks saham acuan kompak menghijau.

Sebanyak 100 saham menguat sehingga mengangkat IHSG ke zona hijau. Selain itu 31 saham melemah dan 122 saham diam di tempat. Pada sesi pertama, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.031,01 dan terendah 6.020,6.

Total frekuensi perdagangan saham 5,668 kali dengan volume perdagangan 337,6 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 145,7 miliar.

Investor asing membeli saham Rp 12,26 miliar di total pasar. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di posisi Rp 14.557.

Dari 10 sektor pembentuk indeks, hanya dua yang berada di zona merah yaitu aneka industri yang turun 0,18 persen dan infrastruktur sebesar 0,49 persen.

Sementara yang menguat sektor saham industri dasar yang naik 0,61 persen, dan catatkan penguatan terbesar. Disusul sektor saham perkebunan menanjak 0,56 persen dan sektor saham keuangan menguat 0,54 persen.

Saham-saham catatkan penguatan antara lain saham SOSS melonjak 24,62 persen ke posisi Rp 2.430 per saham, saham POLA mendaki 224,56 persen ke posisi Rp 284 per saham, dan saham ERTX menguat 8,47 persen ke posisi Rp 128 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham DWOL melemah 8,05 persen ke posisi Rp 80 per saham, saham MFIN susut 3,57 persen ke posisi Rp 810 per saham, dan saham SILO tergelincir 2,80 persen ke posisi Rp 2.780 per saham.


Penutupan Kemarin

Seorang pria melintas di depan papan monitor di Mandiri Sekuritas, Jakarta, Selasa (30/5). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona hijau pada perdagangan saham jelang akhir pekan ini. Aksi beli investor asing dukung penguatan IHSG.

Pada penutupan perdagangan saham, Jumat (16/11/2018), IHSG menguat 56,61 poin atau 0,95 persen ke posisi 6.012,35. Indeks saham LQ45 menanjak 1,37 persen ke posisi 959,15. Seluruh indeks saham acuan kompak menguat.

Sebanyak 233 saham menghijau sehingga mengangkat IHSG. Sedangkan 176 saham melemah dan 116 saham diam di tempat. Menjelang akhir pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.058,82 dan terendah 5.968,67.

Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 426.818 kali dengan volume perdagangan saham 11,2 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 8,8 triliun. Investor asing beli saham Rp 1,67 triliun di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.536.

10 sektor saham kompak menguat. Sektor saham infrastruktur menanjak 2,09 persen, dan bukukan penguatan terbesar. Disusul sektor saham industri dasar mendaki 1,7 persen dan sektor saham pertanian menguat 1,45 persen.

Saham-saham yang menguat antara lain saham POLA mendaki 68,89 persen ke posisi Rp 228 per saham, saham SOSS melonjak 25 persen ke posisi Rp 1.950 per saham, dan saham SURE menguat 24,68 persen ke posisi Rp 2.930 per saham.

Saham-saham yang melemah antara lain saham YULE merosot 31,05 persen ke posisi Rp 131 per saham, saham YPAS turun 23,91 persen ke posisi Rp 525 per saham, dan saham TAMU susut 11,11 persen ke posisi Rp 2.400 per saham.

Bursa saham Asia bervariasi. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 0,31 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi menguat 0,21 persen, indeks saham Shanghai menanjak 0,41 persen, indeks saham Singapura mendaki 0,95 persen.

Selain itu, indeks saham Thailand melemah 0,21 persen, indeks saham Jepang Nikkei susut 0,57 persen dan indeks saham Taiwan tergelincir 0,30 persen.

 

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya