Liputan6.com, Jakarta - Kelompok ultra sayap kanan Jerman dilaporkan memiliki cara baru untuk menyebarkan pesan anti-Semit. Kali ini, kelompok tersebut memanfaatkan fitur stiker yang ada di WhatsApp.
Seperti diketahui, dalam fitur baru ini pengguna WhatsApp diizinkan untuk membuat stiker dengan gayanya sendiri. Cara ini yang lantas dimanfaatkan kelompok Neo-Nazi di Jerman.
Dikutip dari DW, Senin (19/11/2018), mereka menggunakan fitur ini untuk membuat dan membagi simbol-simbol Nazi. Beberapa di antaranya adalah swastika dan logo SS.
Baca Juga
Advertisement
Jewish Forum for Democracy and Against Anti-Semitism (JFDA) Jerman segera melaporkan hal tersebut. Melalui akun Twitternya, mereka meminta WhatsApp menghentikan penyebaran stiker itu.
Menanggapi hal tersebut, WhatsApp pun segera bereaksi. Pihaknya mengaku tidak dapat menerima penggunaan stiker yang menyebarkan kebencian.
"Stiker anti-semit ini tidak dapat diterima dan kami tidak ingin mereka ada di WhatsApp. Kami mengutuk kebencian ini," tutur juru bicara WhatsApp kepada media cetak Jerman, Bild.
Sekadar informasi, simbol yang berhubungan dengan Nazi dan ditunjukkan ke publik memang dilarang di Jerman. Hukum setempat menyebutnya sebagai simbol dari organisasi yang tidak konstitusional.
Kendati demikian, penyebaran simbol bernada Nazi di WhatsApp memang masih membingungkan. Alasannya, hukuman baru akan diberikan jika simbol-simbol tersebut dibagikan dalam grup WhatsApp.
Iklan Bakal Segera Muncul di WhatsApp
Sebelumnya, Facebook terus mencari cara menambah pundi-pundi uang dari layanannya. Kali ini, Facebook dilaporkan akan segera memonetisasi WhatsApp dengan menghadirkan iklan di aplikasi pesan tersebut.
Dikutip dari Phone Arena, Sabtu (29/9/2018), WABetaInfo yang dikenal kerap memiliki informasi akurat tentang fitur baru WhatsApp, melaporkan bahwa aplikasi tersebut tengah bersiap membawa iklan untuk para pengguna iOS.
WhatsApp mengadopsi iklan yang sama dengan Instagram Stories. Jika demikian, iklan WhatsApp nantinya akan muncul di WhatsApp Status. Namun, sejauh ini belum diketahui apakah konsep iklannya berdasarkan target atau tidak.
Terlepas dari itu, pesan WhastApp sejauh ini masih dienkrpsi, sehingga Facebook tidak bisa memanfaatkan data para pengguna.
Namun, perusahaan bisa memanfaatkan nomor telepon yang terhubung dengan profil Facebook. Jika demikian, maka raksasa media sosial itu bisa menerapkan iklan bertarget berdasarkan aktivitas pegguna di dalam aplikasi-aplikasi miliknya.
Fitur iklan ini dilaporkan masih dalam masa pengujian. Namun setelah muncul di WhatsApp versi iOS, dalam waktu singkat diyakini iklan pun akan muncul di Android.
Advertisement
WhatsApp dan Iklan
Co-founder WhatsApp, Brian Acton, pada awal pekan ini mengungkapkan tentang alasannya meninggalkan Facebook setahun yang lalu.
Dalam penjelasannya, ia mengungkapkan bahwa CEO Facebook, Mark Zuckerberg, disebut sebenarnya telah berencana mengimplementasikan iklan sebelum mengakuisisi WhatsApp.
Kini hampir lima tahun setelah diakuisisi, Facebook pun disebut akan segera merealisasikan rencananya itu. Namun, WABetaInfo tidak mengungkapkan waktu peluncuran iklan di WhatsApp tersebut.
Facebook mengakuisi WhatsApp pada Februari 2014 dengan nilai sekira US$ 19,3 miliar. Per Februari 2018, WhatsApp dilaporkan telah memiliki lebih dari satu setengah miliar pengguna, membuatnya menjadi aplikasi pesan paling populer saat ini.
(Dam/Isk)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: