Liputan6.com, Jakarta - Pelabuhan Kuala Tanjung yang berada di bawah pengelolaan PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo I) sudah diuji coba untuk pengiriman ekspor.
Direktur Utama Pelindo I, Bambang Eka Cahyana menyebutkan, pelabuhan yang berada di Sumatera Utara tersebut melayani pengiriman ekspor beberapa perusahaan besar.
"Untuk Kuala Tanjung sendiri, minggu pertama sudah uji coba untuk eskpor dari Kuala Tanjung,” kata Bambang saat ditemui di Hotel Borobudur, Jakarta, Senin (19/11/2018).
Baca Juga
Advertisement
Dia menuturkan, saat ini pelabuhan tersebut masih terus akan dikembangkan untuk meningkatkan kapasitas dan mempercepat pertumbuhan volume.
"Saat ini kita dalam proses negosiasi untuk ekspornya punya kargo unilever, kargo wilmar, kargo pabrik rokok siantar, tiga pabrik ini lokasinya berdekatan dengan Kuala Tanjung, jadi lebih murah,” ujar dia.
Pelindo I menargetkan pelabuhan Kuala Tanjung bisa melayani pengiriman ekspor hingga 600 kontainer per minggu.
"Kalau Unilever 400 kontainer per minggu, Wilmar kita negosiasi supaya bisa 200, pabrik rokok kita harapkan 50-100, pelayaran one hand ini mengharapkan minimal ekspor di Kuala Tanjung ini minimal 500-600 kontainer yang bisa diangkut kapal,” ujar dia.
Adapun tujuan ekspor ke Asia Utara, China dan Taiwan. "Proses perizinan semua sudah peroleh, izin operasi dari kemenhub sudah, izin kepabeanan sudah diperoleh, jadi ini tinggal mematangkan untuk kepentingan pelaksanaan,” tutur dia.
Reporter: Yayu Agustini Rahayu
Sumber: Merdeka.com
Digitalisasi Pengelolaan Pelabuhan
Usai mendapatkan pinjaman Rp 1,3 triliun dari sindikasi perbankan, PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) menargetkan seluruh proyek yang dibiayai sindikasi pinjaman akan selesai kuartal I 2019.
Pelindo I akan menerapkan digitalisasi di sejumlah pelabuhan kawasan Indonesia bagian barat. Direktur Utama Pelindo I, Bambang Eka Cahyana menuturkan pelabuhan-pelabuhan di Indonesia bagian barat akan dilengkapi alat-alat penunjang digitalisasi serta sistem cashless (nontunai).
Adapun pelabuhan tersebut antara lain Pelabuhan Belawan, perkuatan dermaga petikemas di Pelabuhan Perawang, Pekanbaru, perpanjangan dermaga di Pelabuhan Dumai, pembangunan dermaga di Pelabuhan Sei Kolak Kijang, Tanjung Pinang dan penataan Pelabuhan Malahayati.
"Selain investasi sarana fisik, penguatan digitalisasi serta sistem cashless menjadi prioritas Pelindo I," ujar Bambang di Hotel Borobudur, Jakarta, Senin 19 November 2018.
Ia menargetkan seluruh proyek yang dibiayai sindikasi tersebut akan selesai pada kuartal I 2019. “Yang ditandatangani sekarang ini adalah proyek yang akan selesai akhir 2018 dan awal 2019. Proyek ini setelah dilunasi bisa saya terima di Pelindo I. Bisa dioperasikan dan menambah pendapatan bagi Pelindo,” kata dia.
Seperti diketahui, sejumlah bank yang tergabung dalam sindikasi pinjaman itu antara lain Bank Mandiri, BRI, dan BNI. “Perjanjian kredit ini sudah ditunggu sejak lama karena proyeknya sendiri sudah kita eksekusi, sudah jalan ini tinggal para kontraktor minta dibayar,” tutur dia.
Sementara itu, Direktur Corporate Banking BRI, Kuswiyoto menuturkan, pihaknya sangat mendukung pembiayaan di pembangunan infrastruktur. “Kami perbankan sangat happy untuk mendorong pembiayaan infrastruktur karena selain proyek ini low risk (risikonya rendah) walau long distance (jarak panjang) tapi setidaknya kita bisa tidur. Kami melihat dampaknya ke ekonomi sangat bagus, dampak ke sektor riil dan perbankan bagus. Insyaallah proyek oleh Pelindo I bisa bermanfaat bagi stakeholder terkait,” tutur dia.
Selain itu, Himpunan Bank Negara (Himbara) siap mendanai proyek-proyek selanjutnya. "Kami siap dari Bank Himbara mendukung rencana ke depan dari Pelindo I maupun anak usahanya," kata dia.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement