Runtutan Kekejian HS Habisi Nyawa Sekeluarga di Bekasi

Polda Metro Jaya menggelar prarekontruksi pembunuhan satu keluarga yang menewaskan di Bekasi.

oleh Liputan6.com diperbarui 19 Nov 2018, 18:14 WIB
Tersangka HS pelaku kasus pembunuhan satu keluarga di Bekasi digiring untuk melakukan pra-rekonstruksi di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (19/11). 35 adegan diperagakan dari 57 yang akan diperagakan saat rekonstruksi. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Polda Metro Jaya menggelar prarekontruksi pembunuhan satu keluarga yang menewaskan di Bekasi. Dalam prarekontruksi pelaku HS memperakan 35 adegan saat membunuh empat korban, yakni Diperum Nainggolan (38), Maya Ambarita (37) beserta dua anaknya Sarah (9) dan Arya (7).

Pada adegan pertama, HS tiba di rumah korban sekitar pukul 21.00 WIB. Setibanya di rumah, HS bersama dengan Diperum dan Maya langsung mengobrol di ruang tamu.

Saat di adegan keenam, HS merasa sakit hati dengan omongan Diperum karena dia dipersilakan untuk menginap di rumahnya. Akan tetapi harus tidur di halaman belakang rumah korban.

"Pada saat mengobrol, tersangka HS mendengar kata-kata yang tidak enak didengar yaitu nginep atau enggak kamu, kalau kamu menginap nanti enggak enak sama abang kita Douglas. Daperum berkata ke HS dengan bahasa batak yang artinya kamu tidur di belakang saja kayak sampah kamu," kata Kanit I Resmob Polda Metro Jaya Kompol Malvin saat mempin prarekontruksi di Gedung Mainhall Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (19/11/2018).

Mendengar perkataan itu, HS pun langsung tersulut emosi. Ia pun langsung beranjak pergi ke dapur untuk mengambil linggis yang pernah dilihatnya di dapur di bawah westafel.

Ketika HS mengambil linggis dari dapur, korban Maya dalam kondisi sedang tertidur lelap dengan posisi badan lurus dan kepala miring. Sedangkan Diperum sedang menonton televisi sambil tidur persis di sebelah Maya dengan posisi saling berlawanan.

"HS memukul keras sebanyak satu kali kepala bagian atas Daperum dengan linggis sehingga Diperum pingsan atau tidak bergerak. Korban Maya Boru sempat terbangun dari tidur dan langsung tersangka HS mukul kepalanya satu kali," ujarnya.

Karena mengetahui Maya masih sadar, HS langsung melayangkan linggis itu sebanyak dua kali lagi ke kepala Maya hingga terjatuh lagi dan tak sadarkan diri. Setelah keduanya sudah terlihat pingsan, HS pun kembali memukul Diperum sebanyak dua kali.

"Setelah itu tersangka HS menusuk leher Diperum Nainggolan dengan menggunakan bagian linggis yang tajam sebanyak tiga kali sehingga menyebabkan darah keluar sangat banyak dari bagian leher korban Diperum Nainggolan bahkan HS juga menusuk leher Maya sebanyak tiga kali," jelasnya.

Mengetahui kedua korban tak bernyawa, HS langsung menutupi wajah korban dengan bantal yang ada di atas sofa. Lalu, HS meletakkan linggis yang berlumur darah itu di sebelah kaki Maya. Usai meletakkan linggis, HS langsung duduk di sofa panjang sambil memandangi korban kenapa ia melakukan perbuatan itu.

Tak lama berselang, kedua anak korban Sarah dan Arya pun terbangun dan langsung keluar dari kamarnya. Dan saat itu, Sarah bertanya kepada HS ada apa dengan ibunya. HS pun menjawab ibunya sedang sakit dan kembali menyuruh keduanya masuk ke kamar.

"HS masuk kamar korban Sarah duduk menyuruh mereka tidur dan keduanya menuruti perintah HS. HS terdiam di antara korban Sarah dan Arya. HS mencekik Sarah dengan kedua tangan HS sampai Sarah enggak bernyawa dan tewas. Tutup pakai selimut, setelah itu dicekik," ucapnya.

"HS terdiam lagi dan tidak lama kemudian HS cekik Arya dengan kedua tangannya dan memastikan Arya tidak bernapas," tambahnya.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Ambil Barang

Tersangka HS pelaku kasus pembunuhan satu keluarga di Bekasi (kedua kiri) melakukan adegan pra-rekonstruksi di Polda Metro Jaya, Senin (19/11). 35 adegan diperagakan dari 57 yang akan diperagakan saat rekonstruksi. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Melihat keduanya tak bernapas, HS kembali keluar dari kamar dan kembali duduk di sofa panjang depan televisi. Tak lama berselang, HS pergi ke kamar Diperum dan menuju laci untuk mengambil uang Rp 2 juta, empat handphone merk Samsung dan satu kunci mobil yang langsung dimasukkan ke dalam tas selempang warna biru donker yang ia bawa.

"HS dari kamar korban menuju ke kamar ambil linggis pakai tangan kanan, kemudian di lap dengan kasur busa yang ada di depan teve. Tujuannya menghilangkan darahnya. HS bawa barang milik korban ke luar rumah dan meninggalkan korban," tuturnya.

HS pun langsung bergegas pergi meninggalkan lokasi melalui pintu samping rumah korban dan menuju ke parkiran mobil yang dekat dengan rumah kakak korban yakni Douglas. Saat itu ada dua mobil yakni mobil box dan juga mobil merk Nissan.

"Tersangka HS membuka pintu bagian kiri tengah milik korban dan memasukkan linggis ke bagian bawah kursinya dan barang-barang di tas selempang di jok mobil bagian tengah. Buka pintu garasi, kemudian ke mobil dan menyalakan mobil langsung ke luar," pungkasnya.

 

Reporter: Nur Habibie

Sumber: Merdeka.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya