Gerindra: Kalau Prabowo-Sandiaga Sudah Unggul, SBY Tak Perlu Turun Lagi

Ketua DPP Partai Gerindra Sodik Mujahid mengaku tidak masalah dengan jadwal kampanye yang ditetapkan Demokrat.

oleh Liputan6.com diperbarui 19 Nov 2018, 20:25 WIB
Ketum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY (kanan) didampingi Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kiri) memberi keterangan usai bertemu di Jakarta, Senin (30/7). Demokrat mengusung Prabowo sebagai capres 2019. (Liputan6.com/JohanTallo)

Liputan6.com, Jakarta Wasekjen Partai Demokrat Rachlan Nasidik mengatakan partainya berencana mengkampanyekan capres-cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto dan Sandiaga Salahuddin Uno pada Maret 2019. Sebab, kata dia, saat ini Demokrat tengah fokus pada pemenangan Pileg 2019.

Menanggapi hal itu, Ketua DPP Partai Gerindra Sodik Mujahid mengaku tidak masalah dengan jadwal kampanye yang ditetapkan Demokrat. Dia yakin, jadwal itu nantinya masih bisa berubah.

"Tapi kami berkeyakinan, bahwa jadwal tersebut bisa berubah sesuai dengan sikon lapangan yang bisa dipercepat sebelum Maret atau bisa tidak perlu lagi SBY turun," kata Sodik pada wartawan, Senin (19/11/2018).

Dia juga menilai jadwal tersebut tidak terlambat. Sodik percaya elektabilitas Prabowo-Sandi akan terus menanjak.

"Bahkan bisa jadi SBY tidak perlu turun lagi, karena kita sudah unggul signifikan. Itu yang membuat mereka resah, grogi, gelisah," ucap Sodik.

Sebelumnya, Partai Demokrat akan segera menepati janjinya kepada Gerindra untuk mengkampanyekan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Demokrat mengklaim memiliki cara khusus dan berbeda dengan partai koalisi lainnya dalam mengkampanyekan Prabowo-Sandiaga.

"Demokrat bukan tidak mengkampanyekan Prabowo-Sandi, namun cara kami beda, tidak datang ke suatu tempat lalu teriak-teriak ke publik untuk pilih Prabowo-Sandi," kata Kepala Divisi Advokasi dan Bantuan Hukum DPP Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean, Minggu 18 November 2018.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 


Pilih Pemimpin Baru

Dia menjelaskan, saat kader Demokrat datang ke suatu tempat, mereka menanyakan pilihan masyarakat di Pilpres 2019. Karena ada daerah yang mayoritas mendukung Jokowi, ada yang mayoritas memilih Prabowo dan ada juga pilihannya berimbang.

Ferdinand melanjutkan, jika ada masyarakat yang tetap menginginkan Jokowi, maka akan ditanyakan alasannya. Pihaknya akan menjelaskan dengan fakta-fakta yang terjadi saat ini.

"Lalu kami jelaskan dan sampaikan bahwa lebih baik memilih pemimpin baru, dan Demokrat berkoalisi dengan Prabowo-Sandi," ujarnya.

Reporter: Sania Mashabi

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya