Liputan6.com, Jakarta – Umat Islam di Tanah Air merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW hari ini, Selasa (20/11/2018). Melalui pesan tertulisnya, Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Zainut Tauhid Sa'adi mengajak umat Islam untuk meneladani sifat dan akhlak Nabi Muhammad.
"Teladani sifat dan akhlak mulia Nabi Muhammad SAW sebagaimana misi kenabiannya, yaitu untuk menyempurnakan kemuliaan akhlak umat manusia," kata Zainut Tauhid, Selasa (20/11/2018).
Selain meneladani sifat dan akhlak Nabi Muhammad, perayaaan Maulid Nabi memiliki cara dan tradisi beragam di Tanah Air. Salah satunya, masyarakat menyajikan makanan khas yang begitu menggugah selera.
Ampyang Maulid
Makanan yang terbuat dari tepung, berbentuk bulat dengan warna beraneka ragam. Ampyang Maulid biasa disajikan saat perayaan maulid Nabi Muhammad SAW berlangsung di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah.
Baca Juga
Advertisement
Ketupat Sumpil
Ketupat sumpil merupakan makanan khas Kaliwungu, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah. Ketupat ini sudah dikenal masyarakat sejak zaman Sunan Kalijaga. Di Kaliwungu, ketupat sumpil sering disajikan pada tradisi weh-wehan yang diselenggarakan di momen Maulid Nabi Muhammad.
Kue Kolombengi dan Wapili
Gorontalo juga mempunyai makanan khas yang disajikan saat perayaan walima atau Maulid Nabi Muhammad SAW, yaitu kue kolombengi dan wapili yang dijadikan hiasan Tolangga. Tolangga terbuat dari rotan yang berbentuk seperti menara atau perahu. Dari bawah hingga ke atas dipenuhi puluhan dua kue tersebut.
Telur Male
Telur Male biasa disajikan saat Maulid Nabi Muhammad SAW dilangsungkan di Kendari, Sulawesi Tenggara. Telur-telur tersebut digantung di batang pisang. Hingga saat ini, telur male masih menjadi rebutan penduduk setempat, baik anak-anak maupun remaja.
Saksikan video pilihan di bawah ini: