Warga Pedalaman Kalimantan Selatan Kini Nikmati BBM Satu Harga

Keberadaan SPBU kompak BBM satu harga di Loksado ini merupakan titik ke-96 dari total 160 titik yang ditargetkan pemerintah hingga akhir tahun 2019.

oleh Bawono Yadika diperbarui 20 Nov 2018, 20:00 WIB
SPBU kompak BBM satu harga di Loksado ini merupakan titik ke-96 dari total 160 titik yang ditargetkan pemerintah hingga akhir tahun 2019. Dok Pertamina.

Liputan6.com, Jakarta Masyarakat di Desa Malinau Kecamatan Loksado Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) Kalimantan Selatan, kini dapat menikmati harga bahan bakar minyak (BBM) yang lebih murah. Kini, lembaga penyalur BBM satu harga resmi beroperasi di wilayah tersebut.

Keberadaan SPBU kompak BBM satu harga di Loksado ini merupakan titik ke-96 dari total 160 titik yang ditargetkan pemerintah hingga akhir tahun 2019.

Kecamatan Loksado di HSS berjarak sekitar 100 km dari Banjarmasin yang merupakan Ibu Kota Provinsi Kalimantan Selatan. Untuk sampai ke Loksado, ditempuh lewat jalur darat dengan waktu sekitar 3 jam perjalanan dari Banjarmasin.

Direktur Bahan Bakar Minyak BPH Migas Patuan Alfon Simanjuntak mengatakan, peresmian ini merupakan wujud upaya kepedulian pemerintah terhadap masyarakat di wilayah-wilayah yang belum menikmati BBM dengan harga sama seperti di pulau Jawa.

"Kami mengimbau agar masyarakat bersama Pemerintah Daerah ikut mengawasi ketersediaan dan pendistribusian BBM satu harga di wilayahnya. Ini agar tepat sasaran dan tidak disalahgunakan," jelas dia dalam keterangan resmi, Selasa (20/11/2018).

Sementara itu, Wakil Bupati HSS Syamsuri Arsyad mengaku menyambut baik beroperasinya SPBU kompak BBM satu harga di wilayahnya.

Ia berharap dengan adanya program BBM satu harga dapat mendorong perekonomian masyarakat dan memudahkan masyarakat memperoleh harga BBM yang lebih murah.

"Semoga dengan dibangunnya SPBU itu bisa memberikan kemudahan warga Loksado memenuhi keperluan BBM dengan harga yang sama dengan SPBU di tempat lainnya," ujarnya.

Adapun dengan diresmikannya SPBU kompak ini, masyarakat pedalaman Kalimantan Selatan tersebut dapat menikmati BBM dengan harga yang sama seperti di daerah lainnya di Indonesia yaitu untuk harga Premium sebesar Rp 6.450 per liter dan untuk Solar sebesar Rp 5.150 per lite


BBM Satu Harga Bikin Panen Petani Bawang Naik 6 Kali Lipat

Octovianus Alexander Rajariwu saat membajak sawahnya di Desa Raekore, Sabu Barat, Sabu Raijua, Nusa Tenggara Timur (Foto: PT Pertamina)

Terik matahari tak menyurutkan aktivitas Octovianus Alexander Rajariwu (52 tahun) saat membajak sawahnya di Desa Raekore, Sabu Barat, Sabu Raijua, Nusa Tenggara Timur. Mesin traktor capung berwarna merah, lalu lalang dikendalikan pria yang akrab disapa Alex.

"Sekarang mesin ini bisa difungsikan maksimal, karena saya tidak kesulitan cari bahan bakar," kata dia, Minggu (18/11/2018).

Membajak lahan merupakan tahapan yang sangat penting untuk menyuburkan tanah. Lapisan tanah setelah masa panen, dibalik agar tanah menjadi gembur dan bisa ditanam kembali. Menyiapkan tanah sebelum masa tanam, akan berdampak pada hasil panen ke depannya.

Dulu, sebelum ada program BBM satu harga, para petani bawang di Desa Raekore, harus berpikir dua kali untuk membajak sawah. Selain harga BBM mahal, untuk mendapatkannya penuh perjuangan dengan jarak tempuh hingga 6 kilometer.

"Harga bensin kisaran Rp 100.000-200.000 per liter. Kami dijatah 1,5 liter seukuran botol air mineral. Sudah mahal, susah juga didapatnya kita tempuh dulu perjalanan bisa 5–6 km,” keluh Alex. 

Tentunya bahan bakar tersebut tidak cukup untuk menggerakkan mesin traktor secara maksimal. Karena agar maksimal penggunaannya, traktor harus diisi BBM penuh sekitar 3,5 liter.

Terpaksa, Alex dan petani lainnya patungan membeli BBM dengan harga mahal  ke pengecer, agar sedikit bisa membantu menggerakkan traktor.

Upaya mendapatkan BBM pun tak semulus yang dibayangkan. Ketersediaannya terbatas. Rata-rata hanya 8 drum. Bahkan pada  saat musim tanam dengan kebutuhan BBM yang sangat besar, tidak bisa mencukupi permintaan petani. 

"Tapi itu dulu. Karena sejak akhir Agustus lalu, BBM satu harga sudah masuk di wilayah kami. Harga Bensin  sudah sama dengan di Jawa, Rp 6.450 per liter. Jadi saya bisa gunakan traktor semaksimal mungkin. Pasokannya BBM-nya juga lancar," ujar dia.

 

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya