7 Penemuan Fosil Dinosaurus Paling Penting di Benua Asia

Inilah tujuh oenemuan fosil dinosaurus paling penting di benua Asia. Apa saja?

oleh Happy Ferdian Syah Utomo diperbarui 20 Nov 2018, 19:40 WIB
Ilustrasi dinosaurus. (Sumber Pixabay)

Liputan6.com, Jakarta - Selama beberapa dekade terakhir, lebih banyak dinosaurus ditemukan di wilayah tengah dan timur Asia, daripada di lokasi lain di Bumi.

Oleh para peneliti, hal ini telah membantu mengisi kesenjangan penting dalam pemahaman kita tentang evolusi dinosaurus.

Dikutip dari Thoughtco.com pada Selasa (20/11/2018), hingga menjelang akhir milenium kedua, mayoritas fosil dinosaurus ditemukan di benua Afrika dan sedikit wilayah Serbia.

Baru sekitar dua dekade terakhir, situs fosil dinosaurus bergeser ke benua Asia. Tren ini dimulai ketika penemuan sisa tulang Dilong, yang berukuran tubuh kecil, dan diperkirakan berusia sekitar 130 juta tahun silam.

Sebagian besar fosil dinosaurus Asia ditemukan di area Gurun Gobi, yang membentang dari wilayah barat daya China hingga Iran.

Berikut adalah tujuh penemuan fosil dinosaurus paling penting di benua Asia.

 

Simak video pilihan berikut: 

 


1. Dilong

Sepasang robot dinosaurus menyambut para tamu dari meja resepsionis Hotel Henn-na di Urayasu, Tokyo, 31 Agustus 2018. Si robot memiliki bentuk yang persis dengan dinosaurus di film Jurassic Park dengan topi bellboy kecil di kepalanya. (AFP/Kazuhiro NOGI)

Ketika tyrannosaurus pergi, Dilong --dalam bahasa Mandarin berarti kaisar naga-- disebut masuk ke dalam kategori hewan pra-sejarah bertubuh kecil. Berat badan dewasanya diperkirakan hanya sekitar 25 kilogram.

Apa yang membuat jenis theropoda ini penting adalah bahwa ia hidup sekitar 130 juta tahun lalu, puluhan juta tahun sebelum kerabat yang lebih terkenal, T-Rex, muncul di permukaan Bumi.

Selain itu, dinosaurus mungil ini ditutupi dengan lapisan bulu halus, di mana fitur itu mungkin menjadi hal umum bagi jenis tyrannosaurus, setidaknya selama beberapa tahap siklus hidup mereka.


2. Dilophosaurus

Gambar pada 1 Juni 2018 menunjukkan kerangka dinosaurus Tyrannosaurus Rex berusia 67 juta tahun di Museum Nasional Sejarah Alam Prancis di Paris. Trix akan dipamerkan di museum hingga September mendatang. (AFP/STEPHANE DE SAKUTIN)

Terlepas dari apa yang Anda lihat di Jurassic Park, sama sekali tidak ada bukti bahwa Dilophosaurus meludah racun pada musuh-musuhnya, memiliki jenis leher frill, atau seukuran anjing golden retriever.

Apa yang membuat theropoda Asia ini penting adalah asal muasalnya, di mana merupakan salah satu dari beberapa dinosaurus karnivora dari periode awal.

 


3. Mamenchisaurus

Kerangka dinosaurus yang sangat langka dipajang di lantai pertama Menara Eiffel, Paris, 2 Juni 2018. Kerangka yang diyakini sebagai dinosaurus spesies baru itu berhasil terjual seharga 2 juta euro atau lebih dari Rp 32 miliar. (AFP/STEPHANE DE SAKUTIN)

Hampir semua jenis sauropoda memiliki leher panjang, tetapi Mamenchisaurus adalah yang paling menonjol. Leher dinosaurus pemakan tanaman bisa sejauh 35 kaki (setara 10 meter), yang merupakan setengah panjang seluruh tubuhnya.

Leher besar Mamenchisaurus telah mendorong ahli paleontologi untuk mempertimbangkan kembali asumsi mereka tentang perilaku sauropoda dan fisiologi, misalnya, sulit membayangkan dinosaurus ini memegangi kepalanya pada ketinggian vertikal penuh, yang akan menempatkan sejumlah besar tekanan pada jantungnya.


4. Oviraptor

aptor Training School di USS (Liputan6.com/Novi Nadya)

Berasa dari wilayah Asia Tengah, jenis ini kerap keliru diidentifikasi sebagai Protoceratops, nama Yunani kuno untuk pencuri telur. Julukan ini merujuk pada kebiasaannya membawa telur, sehingga kerap dikira sebagai hewan pencuri.

Belakangan diketahui bahwa spesimen Oviraptor ini mengerami telurnya sendiri dengan cara dibawa ke manapun ia pergi. Ilmuwan juga menemukan bahwa Oviraptor merupakan theropoda yang cukup cerdas dan sangat menaati kebiasaan hidup kelompoknya.


5. Shantungosaurus

Seorang pakar asal Italia merakit kerangka dinosaurus, Diplodocus sebelum mulai dilelang di Balai lelang Drouot, Paris, Jumat (6/4). Bagi penggemar dinosaurus, pengumuman lelang ini mungkin akan menjadi kabar gembira. (STEPHANE DE SAKUTIN/AFP)

Meskipun memiliki tubuh yang tidak seberapa besar, Shantungosaurus masih memiliki tempat di hati orang-orang, sebagai salah satu dinosaurus non-sauropoda terbesar yang pernah berjalan di Bumi.

Pemilik paruh bebek ini berukuran panjang 50 kaki (setara 15 meter) dari kepala ke ekor, dan memiliki berat sekitar 15 ton. Terlepas dari ukurannya, Shantungosaurus diyakini bisa berlari dengan dua kaki belakangnya ketika dikejar oleh burung rapuh dan tyrannosaurus di habitat timur Asia.


6. Sinosauropteryx

Salah satu jejak kaki dinosaurus langka yang ditemukan di Skotlandia (SWSN/AP Photos)

Mengingat lusinan theropoda kecil berbulu telah ditemukan di China, sulit untuk melupakan dampak temuan fosil Sinosauropteryx ketika diumumkan ke dunia pada tahun 1996.

Singkat cerita, Sinosauropteryx adalah fosil dinosaurus pertama yang menanggung jejak primitif hewan berbulu, memicu kemunculan teori yang sekarang diterima, bahwa burung berevolusi dari theropoda kecil di era pra-sejarah.


7. Velociraptor

Seekor Mansourasaurus shahinae berada di garis pantai, dimana tempat tersebut kini menjadi Western Desert of Egypt, sekitar 80 juta tahun yang lalu. (Andrew McAfee/AFP)

Berkat kemunculannya dalam film-film Jurassic Park, di mana ia digambarkan sebagai jenis Deinonychus-Velociraptor yang berukurab jauh lebih besar, dinosaurus ini secara luas diasumsikan menjadi "milik Amerika".

Banyak orang terkejut ketika mengetahui bahwa faktanya Velociraptor tinggal di wilayah Asia Tengah, dan ukurannya juga tidak lebih besar dari kalkun.

Meskipun tidak sepintar yang digambarkan dalam film, Velociraptor masih merupakan predator yang tangguh, dan mungkin mampu berburu dalam kegelapan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya