Menhub Minta Proyek LRT dan Kereta Cepat di Tol Cikampek Setop Sementara

Beberapa proyek yang berdampak pada meningkatnya kemacetan lalu-lintas di jalan tol Jakarta-Cikampek.

oleh Merdeka.com diperbarui 20 Nov 2018, 18:30 WIB
Antrean kendaraan melintasi ruas Tol Jakarta-Cikampek, Bekasi. (Merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengakui kemacetan di ruas Tol Jakarta-Cikampek (Japek) masih menjadi pekerjaan rumah. Kemacetan bertambah seiring adanya beberapa proyek strategis nasional di lintas tol Japek yang sedang dalam tahap pembangunan yang berlangsung secara bersamaan.

Beberapa proyek yang berdampak pada meningkatnya kemacetan lalu-lintas di jalan tol tersebut yakni pembangunan tol layang (elevated), Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung, dan LRT Jabodebek.

"Saya minta stakeholder yang melakukan kegiatan konstruksi di situ supaya menghitung sekali bahwa kegiatan konstruksinya tidak mengakibatkan kemacetan yang signifikan," kata Menhub Budi di Bekasi, Jawa Barat, Selasa (20/11/2018).

Dia meminta, PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) untuk tidak berkegiatan di sekitar Tol Japek terlebih dulu. Dia menyarankan untuk melakukan pengerjaan di tempat lain.

Kemudian untuk proyek LRT juga diminta untuk ditunda pengerjaannya beberapa bulan ke depan.

"Kita putuskan LRT dan KCIC tidak berkonstruksi di daerah kilometer 11-17 tidak ada kegiatan di sana," jelas dia.

 

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumner: Merdeka.com

 


Proyek Lain

Antrean kendaraan melintasi ruas Tol Jakarta-Cikampek, Bekasi. (Merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Selain itu, pihaknya juga akan meminta kepada Waskita Karya untuk mengevaluasi pengerjaan proyek di kilometer 24. Ini dilakukan agar proyek-proyek tersebut tidak mengganggu arus lalu lintas.

"Jadi saya minta BPTJ untuk evaluasi undang rapat apa yang dilakukan, boleh konstruksi tapi jagan mengganggu lalin (lalu lintas)," tuturnya.

Budi juga meminta kepada PT Jasa Marga untuk meninjau proyek pembangunan tol layang atau elevated.

"Kepada Jasa Marga yang sekarang ini waktunya ketat sekali, sekarang 57 persen kita ingin nanti lebaran selesai. Itu pun saya minta besok rapat degan saya. Saya ingin tahu detail apa yang dilakukan. Apakah itu adalah prioritas yang harus dikerjakan sekarang atau waktunya lain atau ada suatu rekayasa konstruksi yang lebih soft terhadap lalin (lalu lintas) ini," pungkasnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya