Cerita Ketua RT soal Penemuan Jasad di Kamar Kos Mampang

Mamnun mengaku mendapat kabar tewasnya korban dari Anita, menantu pemilik kos.

oleh Ady Anugrahadi diperbarui 20 Nov 2018, 21:19 WIB
Kamar kos di Mampang tempat CP ditemukan tewas.

Liputan6.com, Jakarta - Jasad wanita berinisial CP (22) ditemukan tewas di kamar kos, Jalan Mampang Prapatan Kelurahan Tegal Parang, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Selasa (20/11/2018) sekira pukul 12.30 WIB.

Penemuan jasad tersebut membuat warga geger. Tak terkecuali ketua RT setempat, Mamnun (53).

Mamnun mengaku mendapat kabar tewasnya korban dari Anita, menantu dari pemilik kos.

Sekitar pukul 12.00 WIB dia menerima telepon. Di layar handphone tertulis nama Anita. Awalnya, Anita tidak memberitahu insiden di kos tersebut. Dia hanya menyuruh datang.

"Dia (Anita) bilang sini-sini ibu (ke kosan)," kata dia saat ditemui di lokasi, Selasa.

Mamnun segera menghampiri Anita. Ia sama sekali tak terpikir ada sesuatu. Di benaknya, mungkin Anita ingin mengajak ngobrol.

"Saya tidak curiga sama sekali dan tidak tahu kalau ada mayat di sini (kosan)," ujar dia.

Setibanya di kosan, Mamnun diminta ke kamar, sekaligus ruang operator kamera pengawas. Di situ, Mamnun heran. Sebab, ada penjaga kos Wahyu Rowandi dan Rofik Tri Riana sedang mengecek CCTV.

"Saya pikir ada kemalingan. Saya enggak tanya ada apa-apa sibuk main WA saja," ujar dia.

Anita dan penjaga kos lain memutar ulang rekaman kamera pengawas.

"Diliat dari hari Kamis, Jumat, Sabtu, Minggu, Senin. Mau lihat ada yang mencurigakan tidak. Ternyata tidak ada," ujar dia.

Tak lama setelah itu, datang empat orang polisi. Mamnun yang penasaran langsung bertanya kepada Anita.

"Saya tanya ada apaan. Dijawab, ada mayat di kamar," ucap dia menirukan suara Anita.


Korban Terima Tamu

Mamnun mengaku mendampingi Rofik Tri Riana, penjaga kos, saat tengah dimintai keterangan polisi.

Kepada penyidik, Rofik mengaku pernah melihat korban menerima tamu pada Sabtu malam 17 November 2018.

"Saya denger Rofik ngomong ke polisi ada temannya korban, dua orang: satu laki-laki dan perempuan datang pada malam Minggu," ujar dia.

Mamnun menjelaskan, teman-teman korban sempat menginap beberapa hari. Bahkan, korban sampai menyuruh penjaga kos untuk mengusirnya.

"Nginep berapa hari, si Rofik sampe diminta ngusirin itu tamu," kata dia.

Beberapa hari kemudian, masih kata Mamnun menjelaskan, Rofik melihat sesuatu yang janggal. Korban tak kunjung keluar.

"Rofik curiga temennya udah pergi, tapi Mbak Iin (panggilan korban) enggak keluar-keluar," ucap Mamnun.

"Biasanya kepada Rofik, korban selalu meminta tolong pesenin makan, gojek dan lain-lain. Tapi akhir-akhir ini kok tidak," ujar dia.

Rofik semakin curiga sebab lampu kamar Iin selalu menyala sejak tiga belakangan. Ditambah lagi mencium aroma tak sedap dari kamar tersebut.

Rofik pun mencoba mengetuk pintu kamar Iin, tapi tidak ada jawaban. Akhirnya dia memanggil penjaga dan pengelolah kos untuk mendobrak pintu.

"Mereka bertiga lalu mendobrak pintu tersebut dan melihat mayat itu, " kata dia.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya