Liputan6.com, Jakarta Promosi Wonderful Indonesia tidak henti-hentinya dilakukan Kementerian Pariwisata. Kali ini Australia menjadi target. Caranya, dengan mem-branding bus double decker jurusan City-Mona Vale Sydney. Sejumlah destinasi popular Tanah Air dipasang di sejumlah bus.
Pelaksana Tugas (Plt) Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kementerian Pariwiasata Ni Wayan Giri Adnyani mengatakan, cara ini efektif. Karena, para penumpang akan melihat langsung promosi tersebut.
Advertisement
“Ini bukan yang pertama kita lakukan. Sebelumnya, stiker Wonderful Indonesia sudah kita kenalkan pada masyarakat London, Inggris. Responnya cukup baik, makanya kita lanjutkan di Sydney,” ujarnya, Senin (19/11/2018).
Selain di bus double decker, Wonderful Indonesia juga muncul di Digital Billboard Entrance Sydney Domestic Airport. Destinasi yang ditampilkan di sana adalah Candi Borobudur dan Pink Beach.
“Ini semakin membuat orang-orang Sydney terpukau dan tertarik melihat keindahan alam yang dimiliki Indonesia. Apalagi, bandara menjadi tempat yang cukup strategis untuk promosi wisata,” tukasnya.
Menurut Ni Wayan Giri, Sydney dipilih karena menjadi kota terbesar di Australia. Pastinya, hal ini membuat Wonderful Indonesia menjadi pusat perhatian warga setempat. Terlebih, full wrap yang ditampilkan juga sangat menarik.
Wonderful Indonesia yang menampilkan destinasi ini dibuat sangat kece. Sehingga tidak hanya enak dipandang, tapi juga banyak yang dijadikan objek untuk berfoto para warga yang melihat atau menaiki bus-bus tersebut.
“Pemilihan bus double decker sebagai tempat untuk promosi Wonderful Indonesia juga sangat tepat. Karena banyak warga Sydney yang menggunakan transportasi umum ini untuk berpergian. Jadi, Wonderful Indonesia makin dilirik banyak orang,” tandasnya.
Menteri Pariwisata Arief Yahya menuturkan, promosi luar negeri menjadi hal penting yang harus ditingkatkan. Ini sejalan dengan target kunjungan wisman tahun 2018 sebanyak 17 juta. Pariwisata Indonesia harus diperkenalkan dengan materi promosi yang menarik dan tampilan maksimal.
Selama ini, kata Arief, Inggris dan Australia adalah dua negara yang mempunyai potensi besar dalam hal kunjungan wisata. Khusus Uni Eropa, jumlah wisatawan yang berkunjung ke Indonesia sepanjang tahun 2017 mencapai lebih dari 1 juta orang.
"Inggris tercatat sebagai penyumbang wisatawan terbesar, hampir di angka 400 ribu wisman. Karena itu, kita harus lebih gencar menggarap pasar Inggris melalui berbagai promosi wisata, termasuk Australia,” jelasnya.
Adapun strategi lain yang dijalankan Kemenpar untuk menarik Wisman, adalah dengan membentuk Generasi Wonderful Indonesia (GenWI). Dari sini, Arief mengajak para diaspora untuk mempromosikan pariwisata Indonesia di kancah internasional.
“Hadirnya GenWI International memudahkan koordinasi di seluruh penjuru dunia, dimana para diaspora, mahasiswa dan pelajar Indonesia berada. GenWI bisa ikut memviralkan destinasi wisata, calender of events pariwisata, dan kebijakan deregulasi di pariwisata,” pungkasnya.
(*)