Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi tengah mengupayakan untuk menghentikan sementara proyek Light Rail Transit (LRT) dan Kereta Cepat yang lokasinya bersinggungan dengan proyek Jalan Tol Jakarta-Cikampek Eleveted.
Saat ini, terdapat beberapa titik persinggungan ketiga proyek tersebut. Di antaranya Kilometer (KM) 10, KM 12 dan KM 14. Yang paling penting berada di KM 10 Cikunir yang lokasi itu terdapat tiga proyek yang tengah dikerjakan.
"Memang di Cikunir ini yang paling banyak pekerjaan. Yang biasanya arah Jakarta itu 4 lajur, kini jadi 2 lajur. Jadi memang menurunkan kapasitas jalan itu sendiri," kata General Manager Jasa Marga Cabang Tol Jakarta Cikampek Raddy R Lukman kepada Liputan6.com, Rabu (21/11/2018).
Raddy menuturkan, saat ini manajemen konstruksi masing-masing proyek bersama dengan konsorsium proyek Jalan Tol Jakarta Cikampek Eleveted tengah melakukan rapat koordinasi mengenai titik mana saja yang pengerjaannya ditunda.
Baca Juga
Advertisement
Hasilnya, nanti akan diserahkan kepada Kementerian Perhubungan. Jika dua proyek ini dihentikan sementara, apakah signifikan mampu mengurangi kemacetan di jalan tol Jakarta-Cikampek?
"Logisnya aktivitas proyek pasti ada gangguan, entah misalnya penutupan lajur sementara atau lainnya. Artinya ada pengurangan pekerjaan berdampak pada kurangnya gangguan," tegas Raddy.
Ketiga proyek tersebut, saat ini dikerjakan 24 jam non stop. Hanya saja pada pukul 22.00 WIB-05.00 WIB, kontraktor diberi kelonggaran menambah penutupan lajur. Data Jasa Marga menunjukkan pada waktu tersebut volume kendaraan yang melintas cukup rendah.
Namun demikian, Raddy mengaku tak terkonsentrasi di beberapa titik tersebut dalam mengurangi kemacetan jalan tol Jakarta-Cikampek. Pihaknya bersama dengan kepolisian terus berkoordinasi untuk menertibkan truk-truk yang melebihi muatan. Jika sebelumnya diadakan operasi penegakan truk melebihi muatan ini dilakukan sebulan sekali, kini dilakukan empat kali dalam sebulan.
Hasilnya turun signifikan dari sebelumnya 70 persen truk melanggar batas muatan, kini hanya sekitar 40 persen. Tidak hanya itu, pihaknya juga mensukseskan penerapan perluasan ganjil genap di gerbang tol.
"Mulai 3 Desember nanti efektif di pintu tol Tambun akan diterapkan dan yang tidak sesuai akan diputar balikkan. Saat ini masih sosialisasi," terangnya. (Yas)
Menhub Minta Proyek LRT dan Kereta Cepat Setop Sementara
Sebelumnya, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengakui kemacetan di ruas Tol Jakarta-Cikampek (Japek) masih menjadi pekerjaan rumah. Kemacetan bertambah seiring adanya beberapa proyek strategis nasional di lintas tol Japek yang sedang dalam tahap pembangunan yang berlangsung secara bersamaan.
Beberapa proyek yang berdampak pada meningkatnya kemacetan lalu-lintas di jalan tol tersebut yakni pembangunan tol layang (elevated), Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung, dan LRT Jabodebek.
"Saya minta stakeholder yang melakukan kegiatan konstruksi di situ supaya menghitung sekali bahwa kegiatan konstruksinya tidak mengakibatkan kemacetan yang signifikan," kata Menhub Budi di Bekasi, Jawa Barat, Selasa 20 November 2018.
Dia meminta, PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) untuk tidak berkegiatan di sekitar Tol Japek terlebih dulu. Dia menyarankan untuk melakukan pengerjaan di tempat lain.
Kemudian untuk proyek LRT juga diminta untuk ditunda pengerjaannya beberapa bulan ke depan.
"Kita putuskan LRT dan KCIC tidak berkonstruksi di daerah kilometer 11-17 tidak ada kegiatan di sana," tutur dia.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement