Mengintip Aktivitas Calon Tenaga Profesional Pembangkit Listrik Cirebon Power

Para peserta vokasi ketenagalistrikan terlebih dahulu wajib mengikuti pelatihan bela negara oleh TNI

oleh Panji Prayitno diperbarui 21 Nov 2018, 22:00 WIB
Peserta training vokasi ketenagalistrikan PLTU Cirebon Power tengah mengikuti rangkaian pelatihan tenaga profesional sebelum mendapat sertifikasi. Foto (Liputan6.com / Panji Prayitno)

Liputan6.com, Cirebon - Upaya menyerap tenaga kerja profesional oleh pemerintah terus bergulir. Melalui program vokasi, PLTU Cirebon Power menyatakan serius memberikan pendampingan.

Head Vokasional Training PLTU Cirebon Power Towip menyebutkan, sebanyak 20 calon tenaga profesional di bidang ketenagalistrikan tengah mengikuti program pelatihan khusus.

"Kami melatih 20 siswa lulusan terbaik dari SMK se Cirebon untuk profesional maintenance pembangkit listri," ujar Towip usai mengikuti acara serah terima bantuan program vokasi Ketenagalistrikan Cirebon Power, Rabu (21/11/2018).

Dia menjelaskan, dalam program tersebut, siswa lulusan terbaik dari SMK se Cirebon pendidikan training ketenagalistrikan. Berbagai tahapan harus dilalui peserta dalam mengikuti program pelatihan yang berlangsung selama 6 bulan itu.

Selama enam bulan, peserta terlebih dahulu mendapat pelatihan dasar mental dan fisik dari Kodim 0620 Kabupaten Cirebon. Setelah itu, peserta mendapat materi di ruang kelas selama satu bulan.

Satu bulan berikutnya, peserta diberi kesempatan untuk mengikuti On The Job Training (OJT) tingkat pertama. Setelah itu, peserta mengikuri main course yang digelar Komipo yang merupakan mitra utama Cirebon Power dari Korea Selatan.

"Setelah mendapat main course peserta ikut OJT lanjutan selama tiga bulan di power plan setelah itu dipanggil untuk sertifikasi. Program dimulai pada bulan Agustus dan berakhir pada Januari," kata dia.

Dia mengatakan, sertifikasi tersebut sebagai operator dan pemeliharaan pembangkit listri level 2. program tersebut, kata dia, diyakini membantu pemerintah dalam merealisasikan target program 35 ribu mega watt.

"Program Vokasi Cirebon Power dimulai sejak Agustus ya dan berakhir Januari tahun depan," sebut dia.


Dukungan Dana

Penyaluran bantuan dana dari Komipo Korea Selatan dalam rangka mendukung program vokasi Cirebon Power. Foto (Liputan6.com / Panji Prayitno)

Sementara itu, pada pelaksanaannya, Komipo memberi bantuan dana program sebesar 20.000 USD. Bantuan tersebut dalam upaya mendukung program vokasi yang terus bergulir.

Presiden Direktur Komipo Hyung Koo Park mengaku program yang digagas Cirebon Power akan menjadikan negara Indonesia kuat. Dia menyebutkan orang Indonesia memiliki potensi memajukan negara dalam bidang ketenagalistrikan.

"Secara pribadi saya suka dengan orang-orang di Indonesia semangatnya menjadi alasan saya yakin kedepan Indonesia lebih baik," ujar dia.

Hyung juga berencana mengajak pelatih Vokasi di Cirebon Power ke pusat pelatihan Komipo di Korea Selatan. Dia mengatakan, di Korea Selatan, para trainer mendapat kesempatan besar untuk berlatih dengan dosen bidang pembangkit listrik Komipo.

"Bantuan ini juga karena kami salah satu investor," ujar dia.

Terpisah Presiden Direktur PLTU Cirebon Power Heru Dewanto mengatakan, bantuan dan kerjasama dengan Komipo diyakini akan memberikan dampak besar terhadap program vokasi.

Dia mengatakan, dalam program tersebut Komipo mendatangkan trainer ahli langsung dari Korea Selatan. Nantinya, siswa yang lulus dan mendapat sertifikasi akan dipekerjakan di PLTU Cirebon Power sesuai kebutuhan perusahaan.

"Nah sisanya disalurkan ke setiap proyek-proyek pembangkit listrik yang lain karena standart pelatihan sudah mencapai level tertentu," kata dia.

Dia mengatakan, program tersebut akan terus bergulir seiring dengan perkembangan industri ketenagalistrikan di Indonesia. Dia berharap, peserta dapat mengikuti kegiatan tersebut dengan serius dan mendapat nilai yang memuaskan.

"Ini angkatan pertama ya jadi nanti sebentar lagi bulan Januari lulus dan dinyatakan siap menjadi tenaga profesional bidang ketenagalistrikan," ujar dia.

Saksikan video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya