PAN: Amien Rais Hanya Beri Nasihat ke Kader Muhammadiyah

Eddy menilai, sikap Amien Rais hanya mengajak kader-kader Muhammadiyah yang punya hak politik untuk memilih.

oleh Liputan6.com diperbarui 22 Nov 2018, 05:02 WIB
Sekjen DPP PAN Eddy Soeparno memberi sambutan pada acara Temu Instruktur Perkaderan Nasional, DPP PAN, Jakarta, (31/1). PAN melakukan penjaringan dini terhadap calon anggota legislatif yang akan maju pada Pileg 2019. (Liputan6.com/Gempur M Surya)

Liputan6.com, Jakarta - Sekjen Partai Amanat Nasional (PAN) Eddy Soeparno menampik jika Amien Rais mengarahkan organisasi PP Muhammadiyah untuk mendukung salah satu paslon Pilpres tertentu. Menurutnya, Amien hanya memberi usulan dengan kapasitas sebagai Penasihat Pimpinan Pusat Muhammadiyah.

"Sebagai orang yang dituakan di Muhammadiyah, pernyataan tersebut sebuah nasihat," ujar Eddy saat jumpa pers di Jl Daksa, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu, 21 November 2018 malam.

Eddy meluruskan, sikap Amien Rais hanya mengajak kader-kader Muhammadiyah yang punya hak politik untuk memilih, dan bukan bermaksud memaksa PP Muhammadiyah menyatakan sikap resmi mendukung paslon Pilpres tertentu.

"Agar kader-kader Muhammadiyah menetapkan hatinya ke salah satu pasangan calon dan tidak dibiarkan kader-kader ini menentukan pilihan berdasarkan hak kebebasan pilih yang dimiliki," terang Eddy.


Jewer Ketum Muhammadiyah

Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN), Amien Rais. (Liputan6.com / Johan Tallo)

 Sebelumnya, Amien Rais menegaskan akan menjewer Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir jika organisasinya tidak bersikap pada Pemilihan Presiden 2019.

"Di tahun politik, tidak boleh seorang Haedar Nashir memilih menyerahkan ke kader untuk menentukan sikapnya di pilres. Kalau sampai seperti itu, akan saya jewer," ujar Amien Rais, di sela Tablig Akbar dan Resepsi Milad ke-106 Masehi Muhammadiyah di Islamic CenterSurabaya, Selasa, 20 November 2018.

Menurut dia, bukan merupakan fatwa jika pimpinan menyerahkan sendiri-sendiri ke kader kepada siapa suaranya akan diberikan, sehingga dibutuhkan ketegasan demi terwujud pemimpin yang sesuai harapan.

PP Muhammadiyah, kata dia, tidak boleh diam saja atau tidak jelas sikapnya untuk menentukan pemimpin bangsa ini pada periode 2019-2024. 

Reporter: Muhammad Genantan Saputra

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: 

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya