Liputan6.com, Jakarta - Facebook mendapatkan kritikan keras dari banyak pihak setelah platform-nya kedapatan dipakai untuk melelang pengantin anak berusia 16 tahun di Sudan Selatan.
Diketahui, ayah sang anak menerima 500 sapi, dua mobil mewah, dua sepeda, beberapa ponsel, dan uang senilai US$ 13.800 (sekira Rp 201 juta) sebagai ganti putrinya.
Berdasarkan laporan Plan's International, Kamis (22/11/2018), ada lima pria yang menawar gadis itu, termasuk salah satunya adalah pejabat tinggi pemerintah Sudah Selatan.
Baca Juga
Advertisement
Posting-an iklan itu pertama kali di-share pada 25 Oktober 2018, tetapi Facebook baru menghapusnya pada 9 November atau enam hari setelah dia menikah dengan pemenang lelang.
Ia menjadi istri kesembilan dari pria tersebut. George Otim, Direktur Plan International South Sudan mengecam Facebook karena membiarkan aksi lelang tersebut terjadi di dalam platform.
"Penggunaan teknologi yang biadab ini mengingatkan kita pada praktik jual beli budak beberapa tahun silam," ungkapnya.
Pernyataan Facebook
Lebih lanjut, dalam pernyataan resmi kepada ABC, perusahaan rintisan Mark Zuckerberg itu menyatakan, "segala bentuk perdagangan manusia, baik unggahan, pages, ads atau groups tidak diperbolehkan di Facebook."
Facebook sendiri sudah menghapus posting-an dan menonaktifkan akun tersebut dari platform.
"Kami selalu memperbaiki metode yang digunakan untuk mengidentifikasi konten yang melanggar kebijakan kami," tulis Facebook.
(Ysl/Isk)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini :
Advertisement