Liputan6.com, Jakarta - Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) telah menyiapkan strategi untuk mengantisipasi serangan siber jelang Pemilu 2019. Strategi yang dilakukan BSSN untuk menangkal serangan siber yaitu, dengan menggandeng penyedia internet dan media sosial.
"Kita melakukan komunikasi melalui internet service provider seperti telkom, biznet serta provider medsos seperti facebook dan twitter yang berpotensi ada ancaman siber," kata Deputi Bidang Penanggulangan dan Pemulihan BSSN Marsma TNI Asep Chaerudin di Jakarta Utara, Kamis (22/11/2018).
Advertisement
Menurut dia, perlu kerjasama yang kuat antara BSSN, Kominfo, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) untuk mengawasi berita dan informasi hoaks. BSSN juga akan memasang server IT serta memonitorimg web KPU dan Bawaslu untuk pengamanan infrastruktur teknologi informasi, jelang Pemilu 2019.
"Ini telah kita koordinasikan, di mana dalam pelaksanaannya, sistem sweeping pengawasan. Melakukan kolaborasi dengan kementerian lembaga terkait dalam pembuatan kebijakan yang berkaitan dengan upaya, strategi, langkah mewujudkan siber yang aman," jelas Asep.
Pengalaman Negara Lain
Penguatan dunia siber dilakukan menyusul adanya serangan siber di sejumlah negara maju. Beberapa di antaranya, kata Asep, ada di Ukraina tahun 2014, di Inggris tahun 2016 serta serangan siber di Jerman dan Prancis di tahun 2017.
"Serangan siber mereka diretas dan bisa menembus central election. Bahkan berhasil memanipulasi hasil data," sambung dia.
Saksikan video pilihan di bawah ini
Advertisement